Tafsir Al-Muyasar Surat Al-Fath 11-15

AL-FATH : 11-

سَيَقُولُ لَكَ الْمُخَلَّفُونَ مِنَ الْأَعْرَابِ شَغَلَتْنَا أَمْوَالُنَا وَأَهْلُونَا فَاسْتَغْفِرْ لَنَا يَقُولُونَ بِأَلْسِنَتِهِم مَّا لَيْسَ فِي قُلُوبِهِمْ قُلْ فَمَن يَمْلِكُ لَكُم مِّنَ اللَّهِ شَيْئًا إِنْ أَرَادَ بِكُمْ ضَرًّا أَوْ أَرَادَ بِكُمْ نَفْعًا بَلْ كَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا

TERJEMAH :

Orang-orang Badwi yang tertinggal (tidak turut ke Hudaibiyah) akan mengatakan: “Harta dan keluarga kami telah merintangi kami, maka mohonkanlah ampunan untuk kami”; mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya. Katakanlah : “Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki manfa’at bagimu. Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

TAFSIR :

Orang-orang Badui yang tidak turut pergi bersamamu ke Makkah, ketika engkau mencela mereka, akan mengatakan kepadamu wahai Nabi, “Harta dan keluarga kami telah merintangi kami, maka mohonkanlah kepada Rabb mu agar mengampuni kami karena ketidak turutan kami.” Mereka mengucapkan demikian dengan lidah mereka, tapi tidak ada kenyataannya dalam hati mereka, katakanlah kepada mereka, “siapakah yang dapat menghalangi-menghalangi sedikit pun kehendak Allah, jika Dia menghendaki kemudharatan atau kemanfaatan bagi kami?” sebenarnya urusannya bukan sebagaimana yang dikira kaum munafik bahwa Allah tidak mengetahui apa yang tersembunyi dalam batin mereka berupa kemunafikan. Bahkan, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan, tidak ada sedikitpun dari perbuatan makhluk-Nya yang luput dari pengetahuan-Nya.

AL-FATH : 12-

بَلْ ظَنَنتُمْ أَن لَّن يَنقَلِبَ الرَّسُولُ وَالْمُؤْمِنُونَ إِلَى أَهْلِيهِمْ أَبَدًا وَزُيِّنَ ذَلِكَ فِي قُلُوبِكُمْ وَظَنَنتُمْ ظَنَّ السَّوْءِ وَكُنتُمْ قَوْمًا بُورًا

TERJEMAH :

Tetapi kamu menyangka bahwa Rasul dan orang-orang mu’min tidak sekali- kali akan kembali kepada keluarga mereka selama-lamanya dan syaitan telah menjadikan kamu memandang baik dalam hatimu persangkaan itu, dan kamu telah menyangka dengan sangkaan yang buruk dan kamu menjadi kaum yang binasa.

TAFSIR :

Urusannya bukan sebagaimana yang kalian sangkakan, yaitu kalian disibukkan dengan harta dan keluarga. Tetapi kalian menyangka banwa Rasulullah ﷺ dan para sahabat-Nya yang menyertainya akan binasa dan tidak akan kembali kepada kalian selama-lamanya. Setan telah menjadikankalian memandang baik hal itu dalam hatimu, dan kalian telah menyangka dengan sangkaan yang burukbahwa Allah tidak akan menolong Nabi-Nya, Muhammad ﷺ dan para sahabatnya atas musuh-musuh mereka. Kalian telah menjadi kaum yang binasa, yang tiada kebaikan dalam diri kalian.

AL-FATH : 13-

وَمَن لَّمْ يُؤْمِن بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ فَإِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَعِيرًا

TERJEMAH :

Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya Kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang bernyala-nyala.

TAFSIR :

Barangsiapa yang tidak mempercayai Allah dan apa yang dibawa Rasul-Nya ﷺ serta mengerjakan syariat-Nya maka sesuangguhnya ia adalah kafir yang pantas mendapatkan adzab. Kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir adzab Neraka yang menyala-menyala.

AL-FATH : 14-

وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ يَغْفِرُ لِمَن يَشَاء وَيُعَذِّبُ مَن يَشَاء وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا

TERJEMAH :

Dan hanya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi.Dia memberikan ampun kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan mengazab siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

TAFSIR :

Kepunyaan Allah kerajaan langit dan bumi berikut segala isinya. Dengan rahmat-Nya Dia mengampuni dosa-dosa sipa saja yang dikehendaki-Nya, dan dengan keadilan-Nya, Dia mengadzab siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Pemgampun bagi siapa yang bertaubat kepada-nya lagi Mahha Penyayang kepadanya.

AL-FATH : 15-

سَيَقُولُ الْمُخَلَّفُونَ إِذَا انطَلَقْتُمْ إِلَى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوهَا ذَرُونَا نَتَّبِعْكُمْ يُرِيدُونَ أَن يُبَدِّلُوا كَلَامَ اللَّهِ قُل لَّن تَتَّبِعُونَا كَذَلِكُمْ قَالَ اللَّهُ مِن قَبْلُ فَسَيَقُولُونَ بَلْ تَحْسُدُونَنَا بَلْ كَانُوا لَا يَفْقَهُونَ إِلَّا قَلِيلًا

TERJEMAH :

Orang-orang Badwi yang tertinggal itu akan berkata apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan [1399]: “Biarkanlah kami, niscaya kami mengikuti kamu”; mereka hendak merobah janji Allah. Katakanlah: “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami; demikian Allah telah menetapkan sebelumnya”; mereka akan mengatakan : “Sebenarnya kamu dengki kepada kami”. Bahkan mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.


[1399] Maksudnya : berangkat untuk pergi berperang.

TAFSIR :

Orang-orang (Badui) yang turut serta itu akan berkata, bila kamu, -wahai Nabi-, dan para sahabatmu berangkat untuk mengambil barang rampasan Khaibar yang dijanjikan Allah kepada kalian, “Biarkanlah kami pergi bersama kalian ke Khaibar,” dengan meksud untuk merubah apa yang telah dijanjikan Allah untuk kalian. Katakanlah kepada mereka, “Tidak usah kalian pergi bersama kamike Kahibar; karena Allah telah mengatakan kepada kami sebelum kami kembali ke Madinah, “Sesungguhnya harta rampasan Khaibar diperuntukkan bagi orang-orang yang mengikuti peristiwa Hudaibiyah bersama kami.” Mereka akan mengatakan, “Urusannya bukan bagaimana yang kalian katakan, sesungguhnya Allah tidak memerintahkan demikian kepada kalian. Sebenarnya kalian melarang kami pergi bersama kalian karena kedengkian kalian, agar kami tidak mendapatkan jatah rampasan bersama kalian.” Perkaranya bukan sebagaimana yang mereka kira. Bahkan, mereka tidak memahami tentang Allah, apa yang menjadi hak mereka dan apa yang menjadi kewajiban mereka dari perkara agama melainkan hanya sedikit.

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top