THAHA : 96-
قَالَ بَصُرْتُ بِمَا لَمْ يَبْصُرُوا بِهِ فَقَبَضْتُ قَبْضَةً مِّنْ أَثَرِ الرَّسُولِ فَنَبَذْتُهَا وَكَذَلِكَ سَوَّلَتْ لِي نَفْسِي
TERJEMAH :
Samiri menjawab: “Aku mengetahui sesuatu yang mereka tidak mengetahuinya, maka aku ambil segenggam dari jejak rasul [941] lalu aku melemparkannya, dan demikianlah nafsuku membujukku”.
[941] Yang dimaksud dengan “jejak rasul” di sini ialah ajaran-ajarannya. Menurut faham ini Samiri mengambil sebahagian dari ajaran-ajaran Musa kemudian dilemparkannya ajaran-ajaran itu sehingga dia menjadi sesat. Menurut sebahagian ahli tafsir yang dimaksud dengan “jejak rasul” ialah jejak telapak kuda Jibril u Artinya Samiri mengambil segumpal tanah dari jejak itu lalu dilemparkannya ke dalam logam yang sedang dihancurkan sehingga logam itu berbentuk anak sapi yang mengeluarkan suara.
TAFSIR :
Samiri menjawab : Aku telah melihat apa yang tidak mereka lihat, yaitu Jibril menunggang kuda, pada waktu mereka keluar dari lautan dan Fir’aun dan berikut tentaranya tenggelam, lalu aku ambil dengan tanganku tanah bekas kaki kuda Jibril, lantas aku lemparkan pada perhiasan yang aku buat menjadi patung anak sapi, sehingga menjadi patung anak sapi bertubuh yang memiliki suara; sebagai cobaan. Demikianlah nafsuku yang senantiasa menyuruh kepada keburukan menjadikan aku memandang baik perbuatan ini.
THAHA : 97-
قَالَ فَاذْهَبْ فَإِنَّ لَكَ فِي الْحَيَاةِ أَن تَقُولَ لَا مِسَاسَ وَإِنَّ لَكَ مَوْعِدًا لَّنْ تُخْلَفَهُ وَانظُرْ إِلَى إِلَهِكَ الَّذِي ظَلْتَ عَلَيْهِ عَاكِفًا لَّنُحَرِّقَنَّهُ ثُمَّ لَنَنسِفَنَّهُ فِي الْيَمِّ نَسْفًا
TERJEMAH :
Berkata Musa: “Pergilah kamu, maka sesungguhnya bagimu di dalam kehidupan di dunia ini (hanya dapat) mengatakan: “Janganlah menyentuh (aku)” [942]. Dan sesungguhnya bagimu hukuman (di akhirat) yang kamu sekali-kali tidak dapat menghindarinya, dan lihatlah tuhanmu itu yang kamu tetap menyembahnya. Sesungguhnya kami akan membakarnya, kemudian kami sungguh-sungguh akan menghamburkannya ke dalam laut (berupa abu yang berserakan).
[942] Maksudnya: supaya Samiri hidup terpencil sendiri sebagai hukuman di dunia. Dan sebagai hukuman di akhirat, ia akan ditempatkan di didalam neraka.
TAFSIR :
Musa berkata kepada as-Samiri : Pergilah, karena hukumanmu dalam kehidupan dunia ini ialah kamu hidup dalam keadaan terbuang seraya berkata kepada setiap orang : Aku tidak boleh menyentuh dan tidak boleh disentuh. Dan bagimu terdapat waktu yang ditentukandi akhirat bagi adzab dan siksamu, yang sekali-kali Allah tidak menyelisihi janji-Nya terhadapmu, dan kamu akan menghadapinya. Lihatlah sembahanmu yang tetap kamu sembah. Sungguh kami akan membakarnya dengan api, kemudian kami benar-benar akan menaburkannya di laut dalam bentuk abu yang berserakan agar ditiup angin, hingga tidak tersisa sedikit pun.
THAHA : 98-
إِنَّمَا إِلَهُكُمُ اللَّهُ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ وَسِعَ كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا
TERJEMAH :
Sesungguhnya Tuhanmu hanyalah Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu”.
TAFSIR :
Sesungguhnya sembahan kalian, wahai manusia, adalah Allah, yang tiada Illah yang berhak disembah selain Dia. Ilmu-Nya meliuputi segala sesuatu.
THAHA : 99-
كَذَلِكَ نَقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنبَاء مَا قَدْ سَبَقَ وَقَدْ آتَيْنَاكَ مِن لَّدُنَّا ذِكْرًا
TERJEMAH :
Demikianlah kami kisahkan kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (Al Qur’an).
TAFSIR :
Sebagaimana telah Kami kisahkan kepadamu, wahai Rasul, kisah-kisah Musa dan Fir’aun beserta kaum keduanya, demikian pula Kami ceritakan kisah-kisah orang-orang terdahulu kepadamu. Sesungguhnya telah Kami berikan al-Qur’an ini kepadamu dari sisi Kami sebagai peringatan bagi siapa saja yang mau mengambil pelajaran.
THAHA : 100-
مَنْ أَعْرَضَ عَنْهُ فَإِنَّهُ يَحْمِلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وِزْرًا
TERJEMAH :
Barangsiapa berpaling dari pada Al qur’an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat,
TAFSIR :
Barangsiapa berpaling dari al-Qur’an ini, tidak membenarkannya, dan tidak mengamalkan isinya, maka ia akan datang kepada Rabbnya pada Hari Kiamat dengan memikul dosa yang besar