Tafsir Al-Muyasar Surat Shaad 31-35

SHAAD : 31-

إِذْ عُرِضَ عَلَيْهِ بِالْعَشِيِّ الصَّافِنَاتُ الْجِيَادُ

TERJEMAH :

(ingatlah) ketika dipertunjukkan kepadanya kuda-kuda yang tenang di waktu berhenti dan cepat waktu berlari pada waktu sore,

TAFSIR :

Ingatlah saat di waktu Ashar dia melihat kuda-kuda pilihan yang berlari cepat, kuda-kuda itu berdiri di atas tiga kakinya dan mengangkat kakinya yang keempat, karena kekuatan dan kelincahannya, dia terus melihatnya sampai matahari terbenam.

SHAAD : 32-

فَقَالَ إِنِّي أَحْبَبْتُ حُبَّ الْخَيْرِ عَن ذِكْرِ رَبِّي حَتَّى تَوَارَتْ بِالْحِجَابِ

TERJEMAH :

maka ia berkata: “Sesungguhnya aku menyukai kesenangan terhadap barang yang baik (kuda) sehingga aku lalai mengingat Tuhanku sampai kuda itu hilang dari pandangan”.

TAFSIR :

Lalu dia berkata : Sesungguhnya aku mementingkan kecintaan kepada kuda-kuda itu daripada mengingat Rabbku sampai matahari terbenam dari kedua mataku.

SHAAD : 33-

رُدُّوهَا عَلَيَّ فَطَفِقَ مَسْحًا بِالسُّوقِ وَالْأَعْنَاقِ

TERJEMAH :

“Bawalah kuda-kuda itu kembali kepadaku”. Lalu ia potong kaki dan leher kuda itu.

TAFSIR :

Kembalikan kepadaku  kuda-kuda yang telah aku lihat tadi. Maka ia pun dikembalikan kepadanya, lantas dia mulai menebas kaki-kaki dan leher-lehernya dengan pedang untuk mendekatkan diri kepada Allah, karena ia menjadi sebab dirinya melalaikan shalat. Mendekatkan diri kepada Allah dengan menyembelih kuda disyariatkan dalam ajaran Sulaiman.

SHAAD : 34-

وَلَقَدْ فَتَنَّا سُلَيْمَانَ وَأَلْقَيْنَا عَلَى كُرْسِيِّهِ جَسَدًا ثُمَّ أَنَابَ

TERJEMAH :

Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat [1303].

[1303] Sebahagian ahli tafsir mengatakan bahwa yang dimaksud dengan ujian ini ialah keberantakan kerajaan Sulaiman sehingga orang lain duduk di atas singgasananya.

TAFSIR :

Dan sungguh Kami menguji Sulaiman dan Kami menjatuhkan separuh tubuh anaknya di atas singgasananya. Anak ini lahir setelah Sulaiman bersumpah akan menggilir istri-istrinya, masing-masing dari mereka melahirkan seorang penunggang kuda handal yang berjihad di jalan Allah, namun dia tidak mengucapkan : Insya Allah, lalu Sualiman pun melakukan sumpahnya dengan menggilir seluruh istrinya, dan tidak seorang pun dari mereka yang mengandung kecuali seorang istri yang akhirnya hanya melahirkan separuh jasad bayi.

SHAAD : 35-

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَّا يَنبَغِي لِأَحَدٍ مِّنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ

TERJEMAH :

Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”.

TAFSIR :

Kemudian Sulaiman pun kembali kepada Rabbnya dan bertaubat. Dia berkata : Ya Rabbku, ampunilah dosaku dan berikanlah keadaku kerajaan yang besar yang tidak akan dimiliki oleh seorang pun sesudahku, sesungguhnya Engkau Maha memberi lagi Mahadermawan. Maka Kami pun mengabulkan permintaannya.

Bagikan

PPDB ONLINE

VIDEO PROFIL IBNU UMAR

Putar Video

TAFSIR AL- MUYASSAR