Tafsir Al-Muyasar Surat Ar-Ra”d 11-20

AR RA”D : 11

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِّن بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللّهِ إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلاَ مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِ مِن وَالٍ
Terjemah :
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah [767]. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan [768] yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
________________________________________
[767] Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa malaikat yang mencatat amalan-amalannya. Dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut malaikat Hafazhah.
[768] Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.
Tafsir :
Allah memiliki malaikat-malaikat yang senantiasa mengikuti manusia secara bergiliran dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya dengan perintah Allah dan mereka mencatat apa yang muncul darinya berupa kebaikan atau keburukan. Sesungguhnya Allah tidak merubah kenikmatan yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum kecuali jika mereka merubah apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka lalu mereka mendurhakai-Nya. Apabila Allah menghendaki petaka kepada suatu kelompok manusia, maka tidak ada tempat berlari darinya. Mereka tidak mendapatkan selain dari Allah seorang pelindung pun yang mengurusi urusan mereka, lalu suatu yang disenangi didatangkan kepada mereka dan suatu yang tidak disenangi dihindarkan dari mereka.

AR RA”D : 12

هُوَ الَّذِي يُرِيكُمُ الْبَرْقَ خَوْفًا وَطَمَعًا وَيُنْشِىءُ السَّحَابَ الثِّقَالَ
Terjemah :
Dia-lah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan mendung.
Tafsir :
Dia-lah yang memperlihatkan kepada kalian kilat di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya (yaitu cahaya berkilauan dari arah awan), lalu kalian takut ditimpa petir yang membakar, dan kalian berharap hujan akan turun bersamanya. Dengan kekuasaan-Nya, Dia mengadakan awan yang mengandung air yang banyak untuk kemanfaatan kalian.

AR RA”D : 13

وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيبُ بِهَا مَن يَشَاء وَهُمْ يُجَادِلُونَ فِي اللّهِ وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَالِ
Terjemah :
Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya.
Tafsir :
Petir bertasbih dengan memuji Allah, tasbih yang menunjukkan ketundukannya kepada Rabbnya, dan para malaikat mensucikan Rabbnya karena rasa takutnya kepada Allah. Allah mengirimkan petir yang membinasakan, lalu dengannya Allah membinasakan siapa saja yang dikehendaki-Nya dari makhluk-Nya. Orang-orang kafir berbantah-bantahan tentang keesaan Allah dan kekuasaan-Nya untuk membangkitkan (manusia dari kematiannya), dan Dia sangat kuat dan keras (siksa-Nya) terhadap siapa yang bermaksiat kepada-Nya.

Asbabun Nuzul :

An-Nasa”I dan al-Bazzar meriwayatkan dari Anas berkata : Rasulullah صلی الله عليه وسلم mengutus seorang laki-laki kepada seorang pemuka jahiliyah untuk mengajaknya kepada Allah, dia berkata : Sesembahanmu di mana kamu mengajakku kepadanya, dari apakah dia terbuat?? Apakah dari besi atau kuningan atau emas atau perak?? Lalu dia datang kepada Nabi صلی الله عليه وسلم dan mengabarkannya, lalu hal itu terulang kedua dan ketiga kali, maka Allah mengirim petir yang membakarnya, kemudian turunlah ayat 13 ini.

AR RA”D : 14

لَهُ دَعْوَةُ الْحَقِّ وَالَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِهِ لاَ يَسْتَجِيبُونَ لَهُم بِشَيْءٍ إِلاَّ كَبَاسِطِ كَفَّيْهِ إِلَى الْمَاء لِيَبْلُغَ فَاهُ وَمَا هُوَ بِبَالِغِهِ وَمَا دُعَاء الْكَافِرِينَ إِلاَّ فِي ضَلاَلٍ
Terjemah :
Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) do”a yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya [769]. Dan do”a (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.
________________________________________
[769] Orang-orang yang mendo”a kepada berhala dimisalkan seperti orang yang mengulurkan telapak tangannya yang terbuka ke air supaya air sampai ke mulutnya. Hal ini tidak mungkin terjadi karena telapak tangan yang terbuka tidak dapat menampung air.
Tafsir :
Kepunyaan Allah sajalah dakwah tauhid la ilaha illallah. Tiada yang disembah dan dimohon kecuali Dia, sedangkan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat mengabulkan doa orang yang berdoa kepadanya. Keadaan mereka bersama berhala-berhala itu seperti keadaan orang kehausan yang membentangkan kedua telapak tangannya kepada air dari jauh, agar air itu sampai ke mulutnya, tapi air itu tidak sampai kepadanya. Permohonan kaum kafir kepada berhala-berhala itu tidak lain hanyalah klimaks kejauhan dari kebenaran, karena mempersekutukan Allah dengan selain-Nya.

AR RA”D : 15

وَلِلّهِ يَسْجُدُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَظِلالُهُم بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ
Terjemah :
Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayang-bayangnya di waktu pagi dan petang hari.
Tafsir :
Hanya kepada Allah-lah semua makhluk yang ada di langit dan bumi bersujud karena tunduk dan patuh. Orang-orang Mukmin sujud dan tunduk kepada-Nya karena kepatuhan dan kesadaran, sedangkan orang-orang kafir tunduk kepada-Nya menurut persangkaan mereka. Karena mereka berlaku sombong dan menolak beribadah kepada-Nya, sedangkan keadaan dan fitrah mereka mendustakan mereka berkenaan dengan hal itu, dan tunduk selaku makhluk kepada kebesaran Allah. Mereka bergerak dengan kehendak-Nya di awal dan akhir siang.

AR RA”D : 16

قُلْ مَن رَّبُّ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ قُلِ اللّهُ قُلْ أَفَاتَّخَذْتُم مِّن دُونِهِ أَوْلِيَاء لاَ يَمْلِكُونَ لِأَنفُسِهِمْ نَفْعًا وَلاَ ضَرًّا قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الأَعْمَى وَالْبَصِيرُ أَمْ هَلْ تَسْتَوِي الظُّلُمَاتُ وَالنُّورُ أَمْ جَعَلُواْ لِلّهِ شُرَكَاء خَلَقُواْ كَخَلْقِهِ فَتَشَابَهَ الْخَلْقُ عَلَيْهِمْ قُلِ اللّهُ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ وَهُوَ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ
Terjemah :
Katakanlah: “Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya: “Allah”. Katakanlah: “Maka patutkah kamu mengambil pelindung-pelindungmu dari selain Allah, padahal mereka tidak menguasai kemanfaatan dan tidak (pula) kemudharatan bagi diri mereka sendiri?”. Katakanlah: “Adakah sama orang buta dan yang dapat melihat, atau samakah gelap gulita dan terang benderang; apakah mereka menjadikan beberapa sekutu bagi Allah yang dapat menciptakan seperti ciptaan-Nya sehingga kedua ciptaan itu serupa menurut pandangan mereka?” Katakanlah: “Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa”.
Tafsir :
Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang musyrik : Siapakah Pencipta langit dan bumi dan yang mengatur keduanya?? Katakanlah : Allahlah Pencipta dan yang mengatur keduanya, dan kalian mengakui hal itu. Kemudian, katakanlah kepada mereka disertai dengan hujjah : Apakah kalian menjadikan selain-Nya sebagai sesembahan kalian, padahal mereka tidak mampu memberikan manfaat kepada diri mereka sendiri atau menghindarkan kemudharatan dari diri mereka, apalagi memberikan manfaat kepada kalian atau menghindarkan mudharat dari kalian, dan kalian meninggalkan penyembahan kepada Dzat yang memiliki manfaat dan mudharat tersebut?? Katakanlah, wahai Rasul : Apakah sama, menurut kalian, orang kafir (ia seperti orang buta) dan orang Mukmin (ia seperti orang yang dapat melihat)?? Atau apakah sama, menurut kalian, kekafiran (ia seperti kegelapan) dan iman (dan ia seperti cahaya)?? Ataukah kekasih-kekasih mereka yang mereka jadikan sebagai sekutu-sekutu bagi Allah itu dapat menciptakan sebagaimana ciptaan-Nya, sehingga rancu atas mereka ciptaan para sekutu itu dengan ciptaan Allah, lalu mereka meyakini keberkahan sekutu-sekutu itu untuk disembah?? Katakanlah kepada mereka, wahai Rasul : Allahlah Pencipta segala sesuatu dari ketiadaan, dan Dia-lah satu-satunya yang berhak untuk disembah. Dia-lah Yang Maha Esa lagi Mahaperkasa yang berhak untuk disembah, bukan berhala-berhala yang tidak bisa memberikan mudharat dan manfaat.

AR RA”D : 17

أَنزَلَ مِنَ السَّمَاء مَاء فَسَالَتْ أَوْدِيَةٌ بِقَدَرِهَا فَاحْتَمَلَ السَّيْلُ زَبَدًا رَّابِيًا وَمِمَّا يُوقِدُونَ عَلَيْهِ فِي النَّارِ ابْتِغَاء حِلْيَةٍ أَوْ مَتَاعٍ زَبَدٌ مِّثْلُهُ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللّهُ الْحَقَّ وَالْبَاطِلَ فَأَمَّا الزَّبَدُ فَيَذْهَبُ جُفَاء وَأَمَّا مَا يَنفَعُ النَّاسَ فَيَمْكُثُ فِي الأَرْضِ كَذَلِكَ يَضْرِبُ اللّهُ الأَمْثَالَ
Terjemah :
Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengambang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan [770].
________________________________________
[770] Allah mengumpamakan yang benar dan yang bathil dengan air dan buih atau dengan logam yang mencair dan buihnya. Yang benar sama dengan air atau logam murni yang bathil sama dengan buih air atau tahi logam yang akan lenyap dan tidak ada gunanya bagi manusia.
Tafsir :
Kemudian Allah membuat perumpamaan untuk kebenaran dan kebatilan dengan hujan yang diturunkan maka mengalirlah air itu di lembah-lembah menurut ukuran kecil dan besarnya. Arus itu membawa buih yang mengambang diatasnya tanpa ada manfaatnya. Dia membuat perumpamaan lainnya, yaitu logam yang mereka bakar dengan api untuk meleburnya; untuk dijadikan perhiasan, sebagaimana dilakukan pada emas dan perak, atau untuk membuat barang-barang yang bisa mereka manfaatkan, sebagaimana yang dilakukan terhadap bahan kuningan, lalu keluarlah darinya kotorannya yang tiada faidahnya, sebagaimana halnya buih yang bersama air. Dengan perumpamaan seperti inilah Allah membuat perumpamaan bagi kebenaran dan kebatilan : Kebatilan itu laksana buih di atas air yang akan hilang karena tiada faidahnya, sedangkan kebenaran itu laksana air yang murni dan logam yang murni yang tetap di bumi untuk diambil manfaatnya. Sebagaimana Dia menjelaskan perumpamaan-perumpamaan ini kepada kalian, demikian pula Dia membuat perumpamaan-perumpamaan tersebut bagi manusia, agar Nampak jelas kebenaran dari kebatilan, dan petunjuk dari kesesatan.

AR RA”D : 18

لِلَّذِينَ اسْتَجَابُواْ لِرَبِّهِمُ الْحُسْنَى وَالَّذِينَ لَمْ يَسْتَجِيبُواْ لَهُ لَوْ أَنَّ لَهُم مَّا فِي الأَرْضِ جَمِيعًا وَمِثْلَهُ مَعَهُ لاَفْتَدَوْاْ بِهِ أُوْلَـئِكَ لَهُمْ سُوءُ الْحِسَابِ وَمَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ وَبِئْسَ الْمِهَادُ
Terjemah :
Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya, (disediakan) pembalasan yang baik. Dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan Tuhan, sekiranya mereka mempunyai semua (kekayaan) yang ada di bumi dan (ditambah) sebanyak isi bumi itu lagi besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan kekayaan itu. Orang-orang itu disediakan baginya hisab yang buruk dan tempat kediaman mereka ialah Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.
Tafsir :
Orang-orang Mukmin yang menaati Allah dan Rasul-Nya akan mendapatkan surga, sedangkan orang-orang yang tidak taat dan kafir kepada-Nya akan mendapatkan neraka. Sekiranya mereka mempunyai segala yang ada di bumi dan ditambah satu kelipatannya, niscaya mereka akan menyerahkannya sebagai tebusan diri mereka dari adzab Allah pada Hari Kiamat, tapi tebusan mereka tidak akan diterima. Mereka itulah yang akan dihisab atas semua perbuatan buruk yang telah mereka lakukan, dan tempat tinggal mereka adalah Jahanam sebagai hamparan mereka. Itulah seburuk-buruk hamparan yang mereka hamparkan bagi diri mereka.

AR RA”D : 19

أَفَمَن يَعْلَمُ أَنَّمَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَبِّكَ الْحَقُّ كَمَنْ هُوَ أَعْمَى إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُواْ الأَلْبَابِ
Terjemah :
Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran,
Tafsir :
Apakah orang yang mengetahui bahwa apa yang diturunkan kepadamu, wahai Rasul, dari sisi Allah adalah kebenaran lalu beriman kepadanya itu sama dengan orang yang buta dari kebenaran yang tidak mengimaninya??Sesungguhnya yang mengambil pelajaran hanyalah orang-orang yang memiliki akal yang sehat saja,

AR RA”D : 20

الَّذِينَ يُوفُونَ بِعَهْدِ اللّهِ وَلاَ يِنقُضُونَ الْمِيثَاقَ
Terjemah :
(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian,
Tafsir :
yaitu orang-orang yang memenuhi janji Allah yang diperintahkan-Nya kepada mereka, dan mereka tidak mmembatalkan perjanjian yang dikukuhkan yang dengannya mereka berjanji kepada Allah.

Bagikan

PPDB ONLINE

VIDEO PROFIL IBNU UMAR

Putar Video

TAFSIR AL- MUYASSAR