Tafsir Al-Muyasar Surat An-Nahl 81-90

AN NAHL : 81

وَاللّهُ جَعَلَ لَكُم مِّمَّا خَلَقَ ظِلاَلاً وَجَعَلَ لَكُم مِّنَ الْجِبَالِ أَكْنَانًا وَجَعَلَ لَكُمْ سَرَابِيلَ تَقِيكُمُ الْحَرَّ وَسَرَابِيلَ تَقِيكُم بَأْسَكُمْ كَذَلِكَ يُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْلِمُونَ
Terjemah :
Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara kamu dalam peperangan. Demikianlah Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu berserah diri (kepada-Nya).
Tafsir :
Allah menjadikan bagi kalian pepohonan dan selainnya sebagai tempat kalian bernaung. Dia menjadikan bagi kalian gua-gua di gunung-gunung sebagai tempat kalian berlindung ketika dibutuhkan. Dia jadikan bagi kalian pakaian dari katun, wol dan selainnya, yang melindungi kalian dari panas dan dingin. Dia menjadikan untuk kalian dari besi apa yang dapat melindungi kalian dari tikaman dan gangguan dalam peperangan kalian. Sebagaimana Allah telah menganugerahkan kepada kalian dengan nikmat-nikmat ini, demikina pula Allah menyempurnakan nikmat-Nya atas kalian dengan menjelaskan agama yang hak, agar kalian berserah diri kepada perintah Allah semata, dan tidak mempersekutukan sesuatu pun dengan-Nya dalam beribadah kepada-Nya.

AN NAHL : 82

فَإِن تَوَلَّوْاْ فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلاَغُ الْمُبِينُ
Terjemah :
Jika mereka tetap berpaling, maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang [834].
________________________________________
[834] Maksudnya: Nabi Muhammad r tidak dapat memberi taufiq dan hidayah kepada seseorang sehingga dia beriman.
Tafsir :
Jika mereka berpaling darimu, wahai Rasul, setelah mereka melihat tanda-tanda itu, maka janganlah bersedih. Karena kewajibanmu hanyalah menyampaikan dengan jelas risalah yang diembankan kepadamu. Adapun, memberikan hidayah, maka itu urusan Kami.

Asbabun Nuzul :

Ayat 82. Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Mujahid berkata : Seorang laki-laki pedalaman bertanya kepada Nabi صلی الله عليه وسلم , maka beliau membacakan kepadanya ayat 80. Laki-laki pedalaman itu berkata : Ya. Kemudian Nabi صلی الله عليه وسلم membacakan kepadanyalanjutan ayat 80. Dia berkata : Ya. Kemudian Nabi صلی الله عليه وسلم membacakan semua itu kepadanya dan dia berkata : Ya sampai akhir ayat 81. Ketika laki-laki itu pergi dan Allah pun menurunkan ayat 83.

AN NAHL : 83

يَعْرِفُونَ نِعْمَتَ اللّهِ ثُمَّ يُنكِرُونَهَا وَأَكْثَرُهُمُ الْكَافِرُونَ
Terjemah :
Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir. Tiap-tiap rasul menjadi saksi atas umatnya di hari kiamat.
Tafsir :
Orang-orang musyrik itu mengetahui nikmat Allah yang diberikan kepada mereka, dengan diutusnya Muhammad صلی الله عليه وسلم kepada mereka, kemudian mereka mengingkari kenabiannya, dan kebanyakan kaumnya adalah orang-orang yang ingkar kepada kenabiannya, tidak mengakuinya.

AN NAHL : 84

وَيَوْمَ نَبْعَثُ مِن كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا ثُمَّ لاَ يُؤْذَنُ لِلَّذِينَ كَفَرُواْ وَلاَ هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ
Terjemah :
Dan (ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan dari tiap-tiap umat seorang saksi (rasul), kemudian tidak diizinkan kepada orang-orang yang kafir (untuk membela diri) dan tidak (pula) mereka dibolehkan meminta maaf.
Tafsir :
Sebutkanlah kepada mereka, wahai Rasul, apa yang akan terjadi pada Hari Kiamat, ketika Kami bangkitkan Rasul dari tiap-tiap umat sebagai saksi atas keimanan orang-orang yang telah beriman dari antara mereka, dan kekafiran orang-orang yang kafir, kemudian tidak diizinkan kepada orang-orang yang kafir untuk mengemukakan alasan tentang apa yang telah mereka lakukan. Dan mereka tidak diperkenankan meminta keridhaan dari Rab mereka dengan taubat dan amal shalih, karena waktu untuk itu telah berlalu.

AN NAHL : 85

وَإِذَا رَأى الَّذِينَ ظَلَمُواْ الْعَذَابَ فَلاَ يُخَفَّفُ عَنْهُمْ وَلاَ هُمْ يُنظَرُونَ
Terjemah :
Dan apabila orang-orang zalim telah menyaksikan azab, maka tidaklah diringankan azab bagi mereka dan tidak puIa mereka diberi tangguh.
Tafsir :
Ketika orang-orang yang zhalim menyaksikan adzab Allah di akhirat, maka adzab tidak diringankan dari mereka sedikit pun, mereka tidak diberi penangguhan, dan tidak pula adzab ditunda dari mereka.

AN NAHL : 86

وَإِذَا رَأى الَّذِينَ أَشْرَكُواْ شُرَكَاءهُمْ قَالُواْ رَبَّنَا هَـؤُلاء شُرَكَآؤُنَا الَّذِينَ كُنَّا نَدْعُوْ مِن دُونِكَ فَألْقَوْا إِلَيْهِمُ الْقَوْلَ إِنَّكُمْ لَكَاذِبُونَ
Terjemah :
Dan apabila orang-orang yang mempersekutukan (Allah) melihat sekutu-sekutu mereka [835], mereka berkata: “Ya Tuhan kami mereka inilah sekutu-sekutu kami yang dahulu kami sembah selain dari Engkau”. Lalu sekutu-sekutu mereka mengatakan kepada mereka: “Sesungguhnya kamu benar-benar orang-orang yang dusta”.
________________________________________
[835] Yang dimaksud dengan “sekutu” di sini ialah apa-apa yang mereka sembah selain Allah atau syaitan-syaitan yang menganjurkan mereka menyembah berhala.
Tafsir :
Ketika orang-orang musyrik pada Hari Kiamat melihat sembahan-sembahan yang mereka sembah di samping Allah, maka mereka berkata : Wahai Rabb kami, inilah sekutu-sekutu kami yang dulu kami sembah selain-Mu. Maka, sembahan-sembahan itupun mendustakan orang-orang yang dulu menyembahnya, dengan mengatakan : Sesungguhnya kalian, wahai orang-orang musyrik, benar-benar pendusta, ketika kalian menjadikan kami sebagai sekutu-sekutu bagi Allah dan kalian menyembah kami di samping menyembah-Nya. Kami tidak pernah memerintahkannya kepada kalian, dan tidak pula kami menyangka bahwa kami berhak disembah. Maka, celaan itu patut bagi kalian.

AN NAHL : 87

وَأَلْقَوْاْ إِلَى اللّهِ يَوْمَئِذٍ السَّلَمَ وَضَلَّ عَنْهُم مَّا كَانُواْ يَفْتَرُونَ
Terjemah :
Dan mereka menyatakan ketundukannya kepada Allah pada hari itu dan hilanglah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan [836].
________________________________________
[836] Yang mereka ada-adakan itu ialah kepercayaan, bahwa Allah mempunyai sekutu-sekutu dan sekutu-sekutu itu dapat memberi syafaat kepada mereka di samping Allah I
Tafsir :
Orang-orang musyrik menampakkan ketundukan dan kepatuhan kepada Allah pada Hari Kiamat, dan hilang dari mereka dusta-dusta yang dulu mereka ada-adakan, dan bahwa sembahan-sembahan mereka akan memberikan syafaat kepada mereka.

AN NAHL : 88

الَّذِينَ كَفَرُواْ وَصَدُّواْ عَن سَبِيلِ اللّهِ زِدْنَاهُمْ عَذَابًا فَوْقَ الْعَذَابِ بِمَا كَانُواْ يُفْسِدُونَ
Terjemah :
Orang-orang yang mengingkari keesaan Allah dan kenabianmu, wahai Rasul, mendustakanmu, dan menghalangi orang lain dari beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Kami tambahkan kepada mereka adzab atas kekafiran mereka dan adzab atas perbuatan mereka menghalangi manusia dari mengikuti petunjuk. Ini disebabkan kesengajaan mereka merusak dan menyesatkan para hamba dengan kekafiran dan kemaksiatan.
Tafsir :
Orang-orang yang mengingkari keesaan Allah dan kenabianmu, wahai Rasul, mendustakanmu, dan menghalangi orang lain dari beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, Kami tambahkan kepada mereka adzab atas kekafiran mereka dan adzab atas perbuatan mereka menghalangi manusia dari mengikuti petunjuk. Ini disebabkan kesengajaan mereka merusak dan menyesatkan para hamba dengan kekafiran dan kemaksiatan.

AN NAHL : 89

وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِم مِّنْ أَنفُسِهِمْ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَى هَـؤُلاء وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِّكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَى لِلْمُسْلِمِينَ
Terjemah :
(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.
Tafsir :
Ingatlah, wahai Rasul, ketika Kami bangkitkan pada Hari Kiamat pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka, yaitu Rasul yang Allah utus kepada mereka dari diri mereka sendiri dengan bahasa mereka. Dan Kami datangkan kamu, wahai Rasul, sebagai saksi atas umatmu. Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur”an kepadamu untuk menjelaskan segala urusan yang membutuhkan penjelasan, seperti hukum halal dan haram, pahala dan siksa, dan selainnya. Juga, agar ia menjadi petunjuk dari kesesatan, rahmat bagi orang-orang yang membenarkan dan mengamalkannya, serta kabar gembira yang baik bagi orang-orang Mukmin berupa tempat kembali mereka yang baik.

AN NAHL : 90

إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Terjemah :
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.
Tafsir :
Sesungguhnya Allah menyuruh para hamba-Nya dalam al-Qur”an ini supaya berlaku adil berkenaan dengan hak-Nya dengan mentauhidkan-Nya dan tidak menyekutukan dengan-Nya, dan berkenaan dengan hak para hamba-Nya dengan memberikan kepada setiap orang yang berhak akan haknya. Dia memerintahkan berbuat baik berkenaan dengan hak-Nya, dengan beribadah kepada-Nya dan melaksanakan kewajiban-kewajiban dari-Nya menurut cara yang disyariatkan, berbuat baik kepada sesama dalam kata-kata dan perbuatan, dan menyuruh memberi kepada kaum kerabat sesuatu yang dapat menyambung dan berbakti kepada mereka. Sebaliknya, Dia melarang dari semua kekejian, baik kata-kata maupun perbuatan, melarang apa yang diingkari syariat dan tidak diridhai-Nya berupa kekafiran dan kemaksiatan, melarang menzhalimi dan sewenang-wenang terhadap manusia. Dengan perintah dan larangan ini, Dia memberi pengajaran kepada kalian dan mengingatkan kalian akan berbagai akibat, agar kalian mengingat perintah-perintah Allah dan memetik manfaatnya.

Bagikan

PPDB ONLINE

VIDEO PROFIL IBNU UMAR

Putar Video

TAFSIR AL- MUYASSAR