Tafsir Al-Muyasar Surat An-Nahl 71-80

AN NAHL : 71

وَاللّهُ فَضَّلَ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ فِي الْرِّزْقِ فَمَا الَّذِينَ فُضِّلُواْ بِرَآدِّي رِزْقِهِمْ عَلَى مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَهُمْ فِيهِ سَوَاء أَفَبِنِعْمَةِ اللّهِ يَجْحَدُونَ
Terjemah :
Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal rezki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezkinya itu) tidak mau memberikan rezki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezki itu. Maka mengapa mereka mengingkari nikmat Allah [832]?.
________________________________________
[832] Ayat ini salah satu dasar Ukhuwah dan Persamaaan dalam Islam.
Tafsir :
Allah melebihkan sebagian kalian atas sebagian yang lainnya dengan rizki yang diberikan-Nya kepada kalian di dunia, lalu di antara kalian ada yang kaya dan ada yang miskin, ada yang menjadi tuan dan ada yang menjadi budak. Namun, orang-orang yang menjadi tuan itu tidak memberikan kepada budak-budak mereka sebagian rizki yang Allah berikan kepada mereka sehingga budak-budak itu menjadi “sekutu” bagi mereka lagi sejajar dengan mereka dalam hal harta. Jika mereka tidak merelakan hal itu bagi diri mereka, lalu mengapa mereka rela menjadikan bagi Allah sekutu-sekutu dari hamba-Nya?? Sesungguhnya ini benar-benar kezhaliman dan pengingkaran terbesar terhadap nikmat-nikmat Allah.

AN NAHL : 72

وَاللّهُ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَجَعَلَ لَكُم مِّنْ أَزْوَاجِكُم بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ اللّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ
Terjemah :
Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ?”
Tafsir :
Allah menjadikan istri-istri dari jenis kalian sendiri, agar jiwa kalian tentram bersama mereka. Dia menjadikan anak-anak untuk kalian dari mereka, dan cucu-cucu dari keturunan mereka. Dia memberi kalian makanan yang baik berupa buah-buahan, biji-bijian, daging dan selainnya. Maka, apakah mereka beriman kepada kebatilan, yaitu mempertuhankan sekutu-sekutu mereka, sementara mereka mengingkari nikmat-nikmat Allah yang tidak terhingga, dan tidak bersyukur kepada-Nya dengan mengesakan-Nya dalam peribadatan??

AN NAHL : 73

وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللّهِ مَا لاَ يَمْلِكُ لَهُمْ رِزْقًا مِّنَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ شَيْئًا وَلاَ يَسْتَطِيعُونَ
Terjemah :
Dan mereka menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberikan rezki kepada mereka sedikitpun dari langit dan bumi, dan tidak berkuasa (sedikit juapun).
Tafsir :
Orang-orang musyrik menyembah berhala-berhala yang tidak dapat memberikan kepada mereka sedikit pun rizki dari langit seperti hujan, dan dari bumi seperti tanaman. Mereka tidak memiliki kuasa sedikit pun, dan tidak pula mereka dapat menguasainya; karena mereka tidak akan mampu.

AN NAHL : 74

فَلاَ تَضْرِبُواْ لِلّهِ الأَمْثَالَ إِنَّ اللّهَ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لاَ تَعْلَمُونَ
Terjemah :
Maka janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah. Sesungguhnya Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Tafsir :
Apabila kalian telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak bermanfaat, maka janganlah kalian, wahai manusia, mengadakan tandingan-tandingan untuk Allah dari makhluk-Nya lalu kalian mempersekutukannya dengan Allah dalam peribadatan. Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan, sedangkan kalian lalai, tidak mengetahui kesalahan kalian dan akibat buruk perbuatan kalian.

AN NAHL : 75

ضَرَبَ اللّهُ مَثَلاً عَبْدًا مَّمْلُوكًا لاَّ يَقْدِرُ عَلَى شَيْءٍ وَمَن رَّزَقْنَاهُ مِنَّا رِزْقًا حَسَنًا فَهُوَ يُنفِقُ مِنْهُ سِرًّا وَجَهْرًا هَلْ يَسْتَوُونَ الْحَمْدُ لِلّهِ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ
Terjemah :
Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki yang tidak dapat bertindak terhadap sesuatupun dan seorang yang Kami beri rezki yang baik dari Kami, lalu dia menafkahkan sebagian dari rezki itu secara sembunyi dan secara terang-terangan, adakah mereka itu sama? Segala puji hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tiada mengetahui [833].
________________________________________
[833] Maksud dari perumpamaan ini ialah untuk membantah orang-orang musyrikin yang menyamakan Tuhan yang memberi rezki dengan berhala-berhala yang tidak berdaya.
Tafsir :
Allah membuat perumpamaan untuk menjelaskan kerusakan akidah orang-orang musyrik, dengan seorang hamba sahaya yang tidak mampu bertindak yang tidak memiliki sesuatu apa pun, dan seorang lainnya yang merdeka. Ia memiliki rizki halal yang dikaruniakan Allah kepadanya, memiliki kuasa untuk membelanjakannya dan memberikan sebagian darinya secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Apakah orang yang berakal akan mengatakan bahwa kedua orang tersebut sama?? Demikian pula Allah Sang Pencipta, Raja yang memiliki wewenang, tidak sama dengan makhluk dan hamba-Nya, maka bagaimana mungkin kalian menyamakan di antara keduanya?? Segala puji hanya bagi Allah semata, karena Dia-lah yang berhak mendapatkan pujian dan sanjungan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui bahwa pujian dan nikmat itu hanya milik Allah, dan bahwa Dia sajalah yang berhak untuk disembah.

Asbabun Nuzul :

Ibnu Jarir meriwayatkan dari Ibnu Abbas berkata tentang ayat 75 ini. Ayat ini turun pada seorang laki-laki Quraisy dan hamba sahayanya.

AN NAHL : 76

وَضَرَبَ اللّهُ مَثَلاً رَّجُلَيْنِ أَحَدُهُمَا أَبْكَمُ لاَ يَقْدِرُ عَلَىَ شَيْءٍ وَهُوَ كَلٌّ عَلَى مَوْلاهُ أَيْنَمَا يُوَجِّههُّ لاَ يَأْتِ بِخَيْرٍ هَلْ يَسْتَوِي هُوَ وَمَن يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَهُوَ عَلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Terjemah :
Dan Allah membuat (pula) perumpamaan: dua orang lelaki yang seorang bisu, tidak dapat berbuat sesuatupun dan dia menjadi beban atas penanggungnya, ke mana saja dia disuruh oleh penanggungnya itu, dia tidak dapat mendatangkan suatu kebajikanpun. Samakah orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada pula di atas jalan yang lurus?
Tafsir :
Allah membuat perumpamaan lainnya untuk menumbangkan kemusyrikan, dengan dua orang laki-laki : Salah satunya bisu lagi tuli yang tidak bisa memahami dan tidak pula bisa memberikan pemahaman, tidak mampu memberikan kemanfaatan kepada dirinya atau kepada orang lain, dan dia menjadi beban berat bagi orang yang mengurusi dan menanggungnya (walinya). Jika walinya menyuruhnya kepada suatu urusan untuk diselesaikannya, ia tidak berhasil dan tidak kembali kepadanya dengan membawa suatu kebaikan pun. Laki-laki lainnya sehat panca inderanya, ia dapat memberikan kemanfaatan bagi dirinya dan orang lain, menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada di atas jalan yang jelas tiada kebengkokan di dalamnya. Apakah kedua laki-laki ini sama dalam pandangan orang-orang yang berakal?? Maka, bagaimana mungkin kalian menyamakan antara berhala yang bisu lagi tuli dengan Allah Yang Mahakuasa lagi menganugerahkan segala kebaikan??

Asbabun Nuzul :

Ayat 76 ini turun pada Utsman bin Affan dan hamba sahayanya, hamba sahay itu membenci Islam, menolak dan melarangnya bersedekah dan kebaikan, ayat inipun turun pada keduanya.

AN NAHL : 77

وَلِلّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَا أَمْرُ السَّاعَةِ إِلاَّ كَلَمْحِ الْبَصَرِ أَوْ هُوَ أَقْرَبُ إِنَّ اللّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Terjemah :
Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi. Tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Tafsir :
Kepunyaan Allahlah pengetahuan segala yang ghaib (tersembunyi) di langit dan bumi. Perihal kaiamat, dalam hal kedatangannya yang cepat, hanyalah seperti sekejap mata, bahkan lebih cepat daripada itu. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.

AN NAHL : 78

وَاللّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لاَ تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ الْسَّمْعَ وَالأَبْصَارَ وَالأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Terjemah :
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Tafsir :
Allahlah yang mengeluarkan kalian dari perut ibu kalian setelah masa kehamilan, tanpa mengetahui sesuatu pun yang ada di sekitar kalian. Dan Dia memberikan untuk kalian sarana-sarana pengetahuan berupa pendengaran, penglihatan dan hati, agar kalian bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat itu dan mengesakan-Nya dalam peribadatan.

AN NAHL : 79

أَلَمْ يَرَوْاْ إِلَى الطَّيْرِ مُسَخَّرَاتٍ فِي جَوِّ السَّمَاء مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلاَّ اللّهُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Terjemah :
Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman.
Tafsir :
Apakah orang-orang musyrik tidak memperhatikan burung-burung yang dimudahkan untuk terbang di udara antara langit dan bumi dengan perintah Allah?? Tidak ada yang menahannya agar tidak jatuh selain Dia, dengan sayap dan ekor yang diciptakan-Nya untuknya. Sesungguhnya dalam memudahkan terbang dan menahan dari kejatuhan tersebut benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang beriman, karena mereka melihat tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan Allah.

AN NAHL : 80

وَاللّهُ جَعَلَ لَكُم مِّن بُيُوتِكُمْ سَكَنًا وَجَعَلَ لَكُم مِّن جُلُودِ الأَنْعَامِ بُيُوتًا تَسْتَخِفُّونَهَا يَوْمَ ظَعْنِكُمْ وَيَوْمَ إِقَامَتِكُمْ وَمِنْ أَصْوَافِهَا وَأَوْبَارِهَا وَأَشْعَارِهَا أَثَاثًا وَمَتَاعًا إِلَى حِينٍ
Terjemah :
Dan Allah menjadikan bagimu rumah-rumahmu sebagai tempat tinggal dan Dia menjadikan bagi kamu rumah-rumah (kemah-kemah) dari kulit binatang ternak yang kamu merasa ringan (membawa)nya di waktu kamu berjalan dan waktu kamu bermukim dan (dijadikan-Nya pula) dari bulu domba, bulu onta dan bulu kambing, alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai) sampai waktu (tertentu).
Tafsir :
Allah menjadikan untuk kalian rumah-rumah kalian sebagai istrirahat dan tempat tinggal bersama keluarga kalian, sedang kalian bermukim di pemukiman yang menetap. Dia menjadikan bagi kalian, saat safar, kemah-kemah dari kulit binatang ternak yang ringan kalian bawa pada waktu bepergian, dan ringan untuk kalian dirikan pada waktu kalian bermukim setelah menempuh perjalanan. Dia menjadikan untuk kalian dari bulu domba, onta dan kambing, sebagai perkakas bagi kalian berupa selimut, pakaian, penutup, permadani dan perhiasan, yang kalian nikmati hingga waktu tertentu.

Bagikan

PPDB ONLINE

VIDEO PROFIL IBNU UMAR

Putar Video

TAFSIR AL- MUYASSAR