Tafsir Al-Muyasar Surat Al-Israa 81-90

AL ISRAA : 81

وَقُلْ جَاء الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا
Terjemah :
Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap.
Tafsir :
Katakanlah, wahai Rasul, kepada orang-orang musyrik : Islam telah datang dan kemusyrikan telah lenyap. Sesungguhnya kebatilan itu tidak akan tetap dan kukuh, tetapi kebenaranlah yang kukuh lagi tetap yang tidak akan lenyap.

AL ISRAA : 82

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاء وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلاَ يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إَلاَّ خَسَارًا
Terjemah :
Dan Kami turunkan dari Al Qur”an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur”an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Tafsir :
Kami turunkan dari ayat-ayat al-Qur”an yang agung apa yang dapat menyembuhkan hati dari penyakit, seperti ragu-ragu, nifak dan kejahilan, apa yang dapat menyembuhkan badan, dengan cara meruqyahnya dengannya, dan apa yang menjadi sebab diperolehnya rahmat Allah dengan keimanan yang terdapat di dalamnya. Al-Qur”an ini tidak menambah orang-orang kair ketika mendengarnya, melainkan kekafiran dan kesesatan, karena mereka mendustakannya dan tidak mengimaninya.

AL ISRAA : 83

وَإِذَآ أَنْعَمْنَا عَلَى الإِنسَانِ أَعْرَضَ وَنَأَى بِجَانِبِهِ وَإِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ كَانَ يَؤُوسًا
Terjemah :
Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa.
Tafsir :
Apabila Kami berikan kenikmatan kepada manusia berupa harta, kesehatan dan semacamnya, niscaya ia berpaling dan menjauh dari ketaatan kepada Rabbnya. Apabila ia ditimpa kesusahan berupa kefakiran atau penyakit, maka ia sangat berputus asa; karena ia tidak yakin dengan karunia Allah. Kecuali siapa yang dilindungi Allah dalam dua keadaan yaitu senang dan susahnya.

AL ISRAA : 84

قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَى سَبِيلاً
Terjemah :
Katakanlah: “Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya [867] masing-masing”. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.
________________________________________
[867] Termasuk dalam pengertian “keadaan” disini ialah tabiat dan pengaruh alam sekitarnya.
Tafsir :
Katakanlah, wahai Rasul, kepada manusia : Tiap-tiap orang dari kalian bebruat menurut keadaan yang patut baginya. Karena Rabb kalian lebih tahu siapakah yang lebih lurus jalannya kepada kebenaran.

AL ISRAA : 85

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُم مِّن الْعِلْمِ إِلاَّ قَلِيلاً
Terjemah :
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: “Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit”.
Tafsir :
Orang-orang kafir bertanya kepadamu tentang hakikat ruh, sebagai bentuk penentangan, maka jawablah bahwa hakikat dan keadaan (ihwal) ruh itu termasuk urusan yang hanya Allah semata yang mengetahuinya. Kalian dan semua manusia tidak diberi pengetahuan kecuali sedikit.

Asbabun Nuzul :

Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Mas”ud berkata : Aku berjalan bersama Nabi صلی الله عليه وسلم di Madinah, beliau memegang pelepah kurma, beliau melewati beberapa orang Yahudi, maka sebagian berkata kepada yang lain : Bertanyalah kepadanya : Mereka berkata : Katakan kepada kami tentang ruh?? Maka Nabi صلی الله عليه وسلم berdiri sesaat, beliau mengangkat kepalanya, maka aku mengetahui bahwa wahyu turun kepadanya sampai wahyu naik, lalu Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda dengan ayat 85 ini.

AL ISRAA : 86

وَلَئِن شِئْنَا لَنَذْهَبَنَّ بِالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ ثُمَّ لاَ تَجِدُ لَكَ بِهِ عَلَيْنَا وَكِيلاً
Terjemah :
Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, dan dengan pelenyapan itu, kamu tidak akan mendapatkan seorang pembelapun terhadap Kami,
Tafsir :
Sungguh jika Kami menghendaki untuk menghapus al-Qur”an dari hatimu, niscaya Kami mampu melakukan hak itu, kemudian kamu tidak mendapati bagi dirimu seorang penolongpun yang bisa menghalangi Kami dari melakukan hal itu, atau mengembalikan al-Qur”an padamu.

AL ISRAA : 87

إِلاَّ رَحْمَةً مِّن رَّبِّكَ إِنَّ فَضْلَهُ كَانَ عَلَيْكَ كَبِيرًا
Terjemah :
kecuali karena rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya karunia-Nya atasmu adalah besar.
Tafsir :
Tetapi Allah merahmatimu, lalu Dia mengukuhkannya dalam hatimu. Sesungguhnya karunia-Nya atasmu adalah sangat besar. Dia telah memberikan kepadamu al-Qur”an yang agung ini, tempat yang terpuji dan selainnya, yang tidak diberikan kepada seorang pun dari makhluk-Nya.

AL ISRAA : 88

قُل لَّئِنِ اجْتَمَعَتِ الإِنسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَن يَأْتُواْ بِمِثْلِ هَـذَا الْقُرْآنِ لاَ يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا
Terjemah :
Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur”an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”.
Tafsir :
Katakanlah : Seandainya manusia dan jin bersepakat untuk mencoba mendatangkan yang serupa dengan al-Qur”an yang bermukjizat ini, niscaya mereka tidak akan mampu mendatangkan yang serupa dengan balaghah, makna-makna, dan hukum-hukum al-Qur”an, sekalipun mereka tolong menolong dan bahu membahu atas perkara itu.

Asbabun Nuzul :

Ibnu Ishaq dan Ibnu Jarir meriwayatkan dari jalan Said atau Ikrimah dari Ibnu Abbas berkata : Salam bin Misykam bersama beberapa orang Yahudi yang dia sebutkan namanya datang kepada Nabi صلی الله عليه وسلم , mereka berkata : Bagaimana kami mau mengikutimu sementara kamu telah meninggalkan kiblat kami dan apa yang kamu bawa tidak singkron seperti singkronnya Taurat?? Turunkanlah kepada kami sebuah kitab yang kami ketahui, jika tidak maka kami akan menghadirkan seperti apa yang kamu hadirkan. Maka Allah menurunkan ayat 88 ini.

AL ISRAA : 89

وَلَقَدْ صَرَّفْنَا لِلنَّاسِ فِي هَـذَا الْقُرْآنِ مِن كُلِّ مَثَلٍ فَأَبَى أَكْثَرُ النَّاسِ إِلاَّ كُفُورًا
Terjemah :
Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulang kepada manusia dalam Al Qur”an ini tiap-tiap macam perumpamaan, tapi kebanyakan manusia tidak menyukai kecuali mengingkari (nya).
Tafsir :
Sesungguhnya Kami telah menjelaskan dan meragamkan kepada manusia dalam al-Qur”an ini dari tiap-tiap perumpamaan yang semestinya diambli pelajaran; yang dengan itu dijadikan sebagai hujjah atas mereka, agar mereka mengikutinya dan mengamalkannya. Namun, kebanyakan manusia tidak mau kecuali sangat mengingkari kebenaran dan mengingkari hujjah-hujjah dan bukti-bukti Allah.

AL ISRAA : 90

وَقَالُواْ لَن نُّؤْمِنَ لَكَ حَتَّى تَفْجُرَ لَنَا مِنَ الأَرْضِ يَنبُوعًا
Terjemah :
Dan mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dan bumi untuk kami,
Tafsir :
Ketika al-Qur”an telah melemahkan orang-orang kafir dan mengalahkan mereka, maka mereka menuntut mukjizat yang sejalan dengan hawa nafsu mereka seraya mengatakan : Kami tidak akan percaya kepadamu, wahai Muhammad, dan melaksanakan apa yang kamu katakana hingga kamu bisa memancarkan mata air yang mengalir untuk kami dari bumi Makkah.

Bagikan

PPDB ONLINE

VIDEO PROFIL IBNU UMAR

Putar Video

TAFSIR AL- MUYASSAR