AL-FURQAAN : 26-
الْمُلْكُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ لِلرَّحْمَنِ وَكَانَ يَوْمًا عَلَى الْكَافِرِينَ عَسِيرًا
TERJEMAH :
Kerajaan yang hak [1064] pada hari itu adalah kepunyaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Dan adalah (hari itu), satu hari penuh kesukaran bagi orang-orang kafir.
[1064] Yang dimaksud dengan “kerajaan yang hak” ialah kekuasaan yang mutlak yang tak dapat disertai oleh suatu apapun juga.
TAFSIR :
Pada hari itu kerajaan yang haq hanyalah milik Dzat yang Maha Pemurah saja tidak yang lainnya. Hari itu adalah hari yang penuh dengan kesukaran dan kesulitan bagi orang-orang kafir. Karena mereka akan menerima balasan dan adzab yang sangat pedih.
AL-FURQAAN : 27-
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا
TERJEMAH :
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya [1065], seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul”.
[1065] Menggigit tangan (jari) maksudnya menyesali perbuatannya.
TAFSIR :
Wahai Rasul, ingatlah pada hari itu orang-orang zhalim menggigit tangannya sebagai bentuk penyesalan dan kerugian seraya berkata : Alangkah nikmatnya sekiranya aku menemani Rasulullah صلی الله عليه وسلم dan mengikutinya, serta menjadikan agama Islam sebagai jalan menuju surga.
AL-FURQAAN : 28-
يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا
TERJEMAH :
Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan [1066] itu teman akrab(ku).
[1066] Yang dimaksud dengan si Fulan, ialah syaitan atau orang yang telah menyesatkannya di dunia.
TAFSIR :
Ia merasa rugi seraya berkata : Alangkah nikmatnya sekiranya aku tidak menjadikan orang-orang kafir itu sebagai teman, yang kemudian aku mengikuti dan mencintainya.
AL-FURQAAN : 29-
لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنسَانِ خَذُولًا
TERJEMAH :
Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur’an ketika Al Qur’an itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.
TAFSIR :
Sungguh teman ini telah menjauhkanku dari al-Qur’an setelah kedatangannya kepadaku. Sesungguhnya setan makhluk yang terlaknat tidak akan memberi pertolongan kepada manusia selama-lamanya. Ayat ini menjelaskan tentang perlunya sikap kehati-hatian terhadap teman yang buruk, karena sesungguhnya ia bisa menjadi sebab bagi temannya untuk masuk ke dalam neraka.
AL-FURQAAN : 30-
وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا
TERJEMAH :
Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur’an itu sesuatu yang tidak diacuhkan”.
TAFSIR :
Rasul berkata sebagai bentuk keluh-kesah atas tingkah laku umatnya : Wahai Rabbku, sesungguhnya kaumku telah meninggalkan al-Qur’an dan menjadikannya sesuatu yang tidak diacuhkan. Mereka terus menerus menolaknya, tidak mau merenungkannya, tidak mau mengamalkan dan tidak mau menyampaikannya. Ayat ini mengandung ancaman besar bagi orang-orang yang mengacuhkan al-Qur’an dan tidak mengamalkannya.