AL-FURQAAN : 21-
وَقَالَ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءنَا لَوْلَا أُنزِلَ عَلَيْنَا الْمَلَائِكَةُ أَوْ نَرَى رَبَّنَا لَقَدِ اسْتَكْبَرُوا فِي أَنفُسِهِمْ وَعَتَوْ عُتُوًّا كَبِيرًا
TERJEMAH :
Berkatalah orang-orang yang tidak menanti-nanti pertemuan(nya) dengan Kami: “Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?” Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar telah melampaui batas(dalam melakukan) kezaliman”.
TAFSIR :
Orang-orang yang tidak mempunyai keinginan untuk bertemu dengan Rabbnya setelah kematiannya karena mengingkarinya berkata : Mengapakah tidak diturunkan kepada kita Malaikat saja, lalu dia memberitahukan kepada kita bahwa Muhammad adalah orang yang benar, atau mengapa kita tidak melihat Rabb kita secara nyata, sehingga Dia sendiri yang mengabarkan kepada kita tentang kebenarannya dan kebenaran risalahnya?? Sesungguhnya mereka bangga dengan diri mereka sendiri sehingga berani berkata yang demikian. Mereka telah melampaui batas dalam kesesatan dan kekafiran mereka.
AL-FURQAAN : 22-
يَوْمَ يَرَوْنَ الْمَلَائِكَةَ لَا بُشْرَى يَوْمَئِذٍ لِّلْمُجْرِمِينَ وَيَقُولُونَ حِجْرًا مَّحْجُورًا
TERJEMAH :
Pada hari mereka melihat malaikat [1061] dihari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa mereka berkata: “Hijraan mahjuuraa [1062].
[1061] Maksudnya: di hari mereka menemui kamatian atau di hari kiamat.
[1062] Ini suatu ungkapan yang biasa disebut orang Arab di waktu menemui musuh yang tidak dapat dielakkan lagi atau ditimpa suatu bencana yang tidak dapat dihindari. Ungka pan ini berarti: “Semoga Allah menghindari bahaya ini dari saya”.
TAFSIR :
Pada hari mereka melihat malaikat, yakni ketika sakaratul maut, di dalam kubur, dan di Hari Kiamat dengan bentuk yang tidak mereka sangka. Bukan untuk menyampaikan kabar gembira dengan surga namun untuk mengatakan kepada mereka : Allah telah mengharamkan surga bagi kalian.
AL-FURQAAN : 23-
وَقَدِمْنَا إِلَى مَا عَمِلُوا مِنْ عَمَلٍ فَجَعَلْنَاهُ هَبَاء مَّنثُورًا
TERJEMAH :
Dan kami hadapi segala amal yang mereka kerjakan [1063], lalu kami jadikan amal itu (bagaikan) debu yang berterbangan.
[1063] Yang dimaksud dengan amal mereka disini ialah amal-amal mereka yang baik-baik yang mereka kerjakan di dunia Amal-amal itu tak dibalasi oleh Allah karena mereka tidak beriman.
TAFSIR :
Dan Kami tampakkan segala amal perbuatan yang telah mereka kerjakan, yang nampaknya sebuah kebaikan, lalu Kami jadikan amal perbuatan tersebut batil dan lenyap tidak bermanfaat bagi mereka, seperti debu yang berterbangan, yakni seperti debu kecil yang terlihat di bawah sinar matahari, hal itu karena amal perbuatan tidak akan bermanfaat di akhirat kecuali bila terkumpul dalam diri pelakunya; iman kepada Allah, ikhlas karena Allah dan mengikuti Rasul-Nya Muhammad صلی الله عليه وسلم.
AL-FURQAAN : 24-
أَصْحَابُ الْجَنَّةِ يَوْمَئِذٍ خَيْرٌ مُّسْتَقَرًّا وَأَحْسَنُ مَقِيلًا
TERJEMAH :
Penghuni-penghuni surga pada hari itu palig baik tempat tinggalnya dan paling indah tempat istirahatnya.
TAFSIR :
Pada Hari Kiamat para penghuni surga menempati tempat tinggal yang jauh lebih baik dari pada penduduk neraka, dan sebaik-baik tempat adalah di dalam surga. Kegembiraan mereka sempurna, kenikmatannya tidak tercampuri dengan kecemasan.
AL-FURQAAN : 25-
وَيَوْمَ تَشَقَّقُ السَّمَاء بِالْغَمَامِ وَنُزِّلَ الْمَلَائِكَةُ تَنزِيلًا
TERJEMAH :
Dan (ingatlah) hari (ketika) langit pecah belah mengeluarkan kabut putih dan diturunkanlah malaikat bergelombang-gelombang.
TAFSIR :
Wahai Rasul, ingatlah pada hari ketika langit pecah kemudian melalui celahnya Nampak kabut putih yang tipis. Dan Allah menurunkan para malaikat langit lalu mengelilingi para makhluk yang sedang berada di padang mahsyar. Allah kemudian datang sesuai dengan keagungan-Nya untuk memutuskan hukum di antara para hamba-Nya.