Tafsir Al-Muyasar Surat Al-An”am 21-30

AL AN AM : 21

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ إِنَّهُ لاَ يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
Terjemah :
Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan.
Tafsir :
Tiada orang yang lebih berat kezhalimannya daripada orang yang membuat perkataan palsu atas nama Allah, lalu dia mengklaim bahwa Allah mempunyai sekutu-sekutu dalam ibadah atau dia mengklaim bahwa Allah mempunyai anak atau istri, atau dia mendustakan bukti-buktinya dan dalil-dalilnya yang dengannya Allah mendukung para utusan-Nya. Sungguh orang-orang zhalim yang berakata dusta atas nama Allah itu tidak akan pernah beruntung, mereka tidak akan mendapatkan apa yang mereka cari di dunia dan di akhirat.

AL AN AM : 22

وَيَوْمَ نَحْشُرُهُمْ جَمِيعًا ثُمَّ نَقُولُ لِلَّذِينَ أَشْرَكُواْ أَيْنَ شُرَكَآؤُكُمُ الَّذِينَ كُنتُمْ تَزْعُمُونَ
Terjemah :
Dan (ingatlah), hari yang di waktu itu Kami menghimpun mereka semuanya [464] kemudian Kami berkata kepada orang-orang musyrik: Di manakah sembahan-sembahan kamu yang dulu kamu katakan (sekutu-sekutu) Kami?.
________________________________________
[464] Semua makhluk Allah yang mukallaf.
Tafsir :
Hendaknya orang-orang musyrikin yang mendustakan ayat-ayat Allah tersebut berhati-hati terhadap suatu hari di mana Kami akan menggiring mereka. Kemudian Kami berfirman kepada mereka : Di mana Tuhan-tuhan kalian yang dulu kalian klaim bahwa mereka adalah sekutu-sekutu bagi Allah, agar mereka dapat memberi syafaat untuk kalian?

AL AN AM : 23

ثُمَّ لَمْ تَكُن فِتْنَتُهُمْ إِلاَّ أَن قَالُواْ وَاللّهِ رَبِّنَا مَا كُنَّا مُشْرِكِينَ
Terjemah :
Kemudian tiadalah fitnah [465] mereka, kecuali mengatakan: Demi Allah, Tuhan kami, tiadalah kami mempersekutukan Allah.
________________________________________
[465] Yang dimaksud dengan fitnah di sini ialah jawaban yang berupa kedustaan.
Tafsir :
Jawaban mereka saat mereka diuji dan diinterogasi tentang sekutu-sekutu mereka kecuali mereka berlepas diri darinya. Mereka bersumpah dengan nama Allah Tuhan mereka bahwa mereka bukanlah orang-orang yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu.

AL AN AM : 24

انظُرْ كَيْفَ كَذَبُواْ عَلَى أَنفُسِهِمْ وَضَلَّ عَنْهُم مَّا كَانُواْ يَفْتَرُونَ
Terjemah :
Lihatlah bagaimana mereka telah berdusta kepada diri mereka sendiri dan hilanglah daripada mereka sembahan-sembahan yang dahulu mereka ada-adakan.
Tafsir :
Perhatikanlah wahai Rasul, bagaimana orang-orang musyrikin itu berdusta atas diri mereka, di akhirat mereka telah berlepas diri dari syirik? Apa yang mereka harapkan, yaitu syafaat dari sesembahan-sesembahan mereka telah sirna dan tidak berguna.

AL AN AM : 25

وَمِنْهُم مَّن يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ وَجَعَلْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَن يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا وَإِن يَرَوْاْ كُلَّ آيَةٍ لاَّ يُؤْمِنُواْ بِهَا حَتَّى إِذَا جَآؤُوكَ يُجَادِلُونَكَ يَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُواْ إِنْ هَذَآ إِلاَّ أَسَاطِيرُ الأَوَّلِينَ
Terjemah :
Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkani (bacaan)mu, padahal Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (Kami letakkan) sumbatan di telinganya. Dan jikapun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata: Al-Quraan ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu.
Tafsir :
Di antara orang-orang musyrikin itu ada orang-orang yang mendengar al-Qur an darimu wahai Rasul, namunal-Qur an tidak menembus hati mereka disebabkan mereka mengikuti hawa nafsu mereka. Maka Kami menutup hati mereka rapat-rapat sehingga mereka tidak memahami al-Qur an. Kami menutup telinga mereka sehingga ia tidak mendengar dan tidak menyimak apa pun. Sekalipun mereka melihat ayat-ayat dalam jumlah yang banyak yang membuktikan kebenaran Muhammad صلی الله عليه وسلم mereka tetap tidak akan mempercayainya. Sampai-sampai mereka datang kepadamu wahai Rasul saat ayat-ayat yang menbuktikan kebenaranmu datang kepada mereka dan mendebatmu, orang-orang yang mengingkari ayat-ayat Allah tersebut berkata : Apa yang kami dengar ini hanyalah cerita kosong yang dinukil oleh orang-orang terdahulu.

AL AN AM : 26

وَهُمْ يَنْهَوْنَ عَنْهُ وَيَنْأَوْنَ عَنْهُ وَإِن يُهْلِكُونَ إِلاَّ أَنفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُونَ
Terjemah :
Dan mereka melarang (orang lain) mendengarkan Al-Quraan dan mereka sendiri menjauhkan diri daripadanya, dan mereka hanyalah membinasakan diri mereka sendiri, sedang mereka tidak menyadari.
Tafsir :
Orang-orang musyrikin itu melarang manusia untuk mengikuti Muhammad صلی الله عليه وسلم dan mendengar kepadanya. Mereka juga menjauhkan diri mereka darinya. Padahal dengan sikap mereka yang menghalang-halangi dari jalan Allah itu, mereka telah mencelakakan diri mereka. Namun mereka tidak merasa bahwa mereka telah mencelakakan diri mereka sendiri.

AL AN AM : 27

وَلَوْ تَرَىَ إِذْ وُقِفُواْ عَلَى النَّارِ فَقَالُواْ يَا لَيْتَنَا نُرَدُّ وَلاَ نُكَذِّبَ بِآيَاتِ رَبِّنَا وَنَكُونَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ
Terjemah :
Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman, (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan).
Tafsir :
Sekiranya kamu melihat wahai Rasul orang-orang musyrikin di Hari Kiamat, niscaya kamu akan melihat perkara besar. Hal itu saat mereka ditahan di dalam api neraka, mereka menyaksikan rantai-rantai dan belenggu-belenggu, mereka melihat dengan mata kepala mereka perkara-perkara besar yang mengerikan. Saat itu mereka berkata : Duhai gerangan kami, seandainya kami dikembalikan ke dunia, sehingga kami bisa mempercayai ayat-ayat Allah dan mengamalkannya dan kami menjadi orang-orang yang beriman.

AL AN AM : 28

بَلْ بَدَا لَهُم مَّا كَانُواْ يُخْفُونَ مِن قَبْلُ وَلَوْ رُدُّواْ لَعَادُواْ لِمَا نُهُواْ عَنْهُ وَإِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ
Terjemah :
Tetapi (sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu menyembunyikannya [466]. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya mereka itu adalah pendusta belaka.
________________________________________
[466] Maksudnya: mereka sebenarnya tidak bercita-cita ingin dikembalikan ke dunia untuk beriman kepada Allah, tetapi perkataan itu semata-mata diucapkan karena melihat kedahsyatan neraka.
Tafsir :
Perkaranya tidak demikian, karena di Hari Kiamat apa yang mereka lakukan dari diri mereka sendiri akan nampak bagi mereka. Yaitu pembenaran mereka kepada apa yang dibawa oleh para Rasul di dunia sekalipun mereka menampakkan kebalikannya di hadapan pengikut-pengikut mereka. Seandainya pun mereka dikembalikan ke dunia dan diberi kesempatan, niscaya mereka akan kembali mengingkari, mengkufuri dan mendustakan. Mereka adalah orang-orang yang berdusta dalam ucapan mereka : Seandainya kami kembali ke dunia niscaya kami tidak akan mendustakan ayat-ayat Rabb kami dan kami menjadi orang-orang yang beriman.

AL AN AM : 29

وَقَالُواْ إِنْ هِيَ إِلاَّ حَيَاتُنَا الدُّنْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ
Terjemah :
Dan tentu mereka akan mengatakan (pula): Hidup hanyalah kehidupan kita di dunia ini saja, dan kita sekali-sekali tidak akan dibangkitkan. [467]
________________________________________
[467] Maksudnya: jika mereka dikembalikan ke dunia, mereka akan mengatakan demikian.
Tafsir :
Orang-orang musyrikin yang mengingkari kebangkitan berkata : Kehiduoan ini hanyalah kehidupan yang kita alami saat ini, setelah kita mati, kita tidak akan dibangkitkan.

AL AN AM : 30

وَلَوْ تَرَى إِذْ وُقِفُواْ عَلَى رَبِّهِمْ قَالَ أَلَيْسَ هَذَا بِالْحَقِّ قَالُواْ بَلَى وَرَبِّنَا قَالَ فَذُوقُواْ العَذَابَ بِمَا كُنتُمْ تَكْفُرُونَ
Terjemah :
Dan seandainya kamu melihat ketika mereka dihadapkan kepada Tuhannya (tentulah kamu melihat peristiwa yang mengharukan). Berfirman Allah : Bukankah (kebangkitan ini benar? Mereka menjawab : Sungguh benar, demi Tuhan kami. Berfirman Allah: Karena itu rasakanlah azab ini, disebabkan kamu mengingkari(nya).
Tafsir :
Seandainya kamu melihat wahai Rasul orang-orang yang mengingkari kebangkitan saat mereka dihadapkan didepan Allah yang akan menetapkan keputusan-Nya di antara mereka di Hari Kiamat,niscaya kamu akan melihat keadaan paling buruk. Di mana Allah berfirman : Bukankah ini merupakan kebenaran? Yakni bukankah kebangkitan yang dulu kalian ingkari di dunia adalah kebenaran? Mereka menjawab : Benar, demi Rabb kami ia adalah benar. Allah berfirman : Maka rasakanlah siksa akibat kekufuran kalian. Yakni siksa yang dulu kalian dustakan di dunia disebabkan pengingkaran kalian kepada Allah dan Rasul-Nya Muhammad صلی الله عليه وسلم.

Bagikan

PPDB ONLINE

VIDEO PROFIL IBNU UMAR

Putar Video

TAFSIR AL- MUYASSAR

TAFSIR AL-MUYASAR SURAT AL-MUTHAFFIFIN AYAT 29-33

AL-MUTHAFFIFIN : 29-33 اِنَّ الَّذِيْنَ اَجْرَمُوْا كَانُوْا مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يَضْحَكُوْنَۖ وَاِذَا مَرُّوْا بِهِمْ يَتَغَامَزُوْنَۖ وَاِذَا انْقَلَبُوْٓا اِلٰٓى اَهْلِهِمُ انْقَلَبُوْا فَكِهِيْنَۖ وَاِذَا رَاَوْهُمْ قَالُوْٓا اِنَّ هٰٓؤُلَاۤءِ لَضَاۤلُّوْنَۙ وَمَآ اُرْسِلُوْا عَلَيْهِمْ حٰفِظِيْنَۗ TERJEMAHAN : Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling

Selengkapnya »

TAFSIR AL-MUYASAR SURAT AL-MUTHAFFIFIN AYAT 22-28

AL-MUTHAFFIFIN : 22-28 اِنَّ الْاَبْرَارَ لَفِيْ نَعِيْمٍۙ عَلَى الْاَرَاۤىِٕكِ يَنْظُرُوْنَۙ تَعْرِفُ فِيْ وُجُوْهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيْمِۚ يُسْقَوْنَ مِنْ رَّحِيْقٍ مَّخْتُوْمٍۙ خِتٰمُهٗ مِسْكٌ ۗوَفِيْ ذٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنٰفِسُوْنَۗ وَمِزَاجُهٗ مِنْ تَسْنِيْمٍۙ عَيْنًا يَّشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُوْنَۗ TERJEMAHAN : Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam keni’matan yang besar (syurga), mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Kamu dapat

Selengkapnya »
Scroll to Top