Ketika satu nikmat dihilangkan
Pada diri manusia
Barulah dia mengerti
Betapa besarnya
Nikmat tersebut
Seperti perantau
Akan merasakan keindahan kampung halamannya
Nikmatnya sehat, kecukupan, keamanan dan lainnya akan lebih terasa ketika kita sedang sakit, kekurangan, dan dalam keadaan bahaya.
Islam adalah nikmat dari Allah Ta’alaa yang sempurna…
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu.”
[Al-Maa-idah: 3]
Usia boleh menjadi tua
Badan boleh menjadi lemah dan rapuh
Harta bisa berkurang bahkan lenyap
Tetapi Islam dan Iman harus tetap dalam jiwa dan raga
Allâh Azza wa Jalla berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allâh sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
[Ali ‘Imrân/3:102]
Oleh sebab itu jangan sampai kita wafat kecuali dalam keadaan mendapatkan nikmat islam dan iman
Dan jangan sampai kita mendustakan nikmat yang agung ini sehingga Allah Ta’alaa bertanya
{فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ}
[الرحمن : 13]
“Nikmat Rabbmu yang mana yang kamu dustakan?”
Alhamdulillah
□□□□□
Akhukum fillah
Abdurrahim Ayyub
□□□□□
www.ibnuumar.sch.id
□□□□□