THAHA : 71-
قَالَ آمَنتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَلَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلَافٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ فِي جُذُوعِ النَّخْلِ وَلَتَعْلَمُنَّ أَيُّنَا أَشَدُّ عَذَابًا وَأَبْقَى
TERJEMAH :
Berkata Fir’aun: “Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian.Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik [932], dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya”.
[932] lihat no. 555
TAFSIR :
Fir’aun berkata kepada para penyihir : Apakah kalian akan percaya kepada Musa, mengikutinya, dan mengakuinya, sebelum aku mengizinkan hal itu kepada kalian?? Sesungguhnya Musa adalah pemimpin kalian yang telah mengajarkan sihir kepada kalian; karena itu kalian mengikutinya. Sungguh aku akan memotong-motong tangan dan kaki kalian secara bersilang, tangan dari satu arah dan kaki dari arah yang lain. Dan sungguh aku akan menyalib kalian dengan mengikat tubuh kalian pada pangkal pohon kurma. Sungguh kalian akan mengetahui, wahai para penyihir, siapakah di antara kita: aku atau Rabb Musa yang lebih keras dan lebih kekal siksanya daripada yang lain??
THAHA : 72-
قَالُوا لَن نُّؤْثِرَكَ عَلَى مَا جَاءنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالَّذِي فَطَرَنَا فَاقْضِ مَا أَنتَ قَاضٍ إِنَّمَا تَقْضِي هَذِهِ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا
TERJEMAH :
Mereka berkata: “Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mu’jizat), yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan.Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja.
TAFSIR :
Para penyihir berkata kepada Fir’aun : Kami tidak akan mengutamakanmu, lalu menaatimu dan mengikuti agamamu, daripada bukti-bukti nyata yang dibawa Musa yang menunjukkan atas kebenarannya, kewajiban mengikutinya, dan menaati Rabbnya. Kami tidak akan mengutamakan ketuhanan (Rububiyyah) palsumu dibandingkan rububiyyah Allah yang telah menciptakan kami. Maka lakukanlah apa yang hendak kamu lakukan terhadap kami. Sesungguhnya kekuasaanmu hanyalah dalam kehidupan dunia ini saja. Apa yang kamu lakukan terhadap kami hanyalah adzab yang akan berakhir dengan berakhirnya kehidupan dunia.
THAHA : 73-
إِنَّا آمَنَّا بِرَبِّنَا لِيَغْفِرَ لَنَا خَطَايَانَا وَمَا أَكْرَهْتَنَا عَلَيْهِ مِنَ السِّحْرِ وَاللَّهُ خَيْرٌ وَأَبْقَى
TERJEMAH :
Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya)”.
TAFSIR :
Sesungguhnya kami telah beriman kepada Rabb kami, dan kami telah membenarkan Rasul-Nya serta mengamalkan ajaran yang dibawanya, agar Rabb kami mengampuni dosa-dosa kami, dan aktifitas sihir yang telah kamu paksakan kepada kami untuk melakukannya guna menghadapi Musa. Dan Allah adalah lebih baik balasan-Nya daripada kamu, wahai Fir’aun, bagi siapa yang menaati-Nya, dan lebih kekal adzab-Nya terhadap siapa saja yang durhaka dan menyelisihi perintah-Nya.
THAHA : 74-
إِنَّهُ مَن يَأْتِ رَبَّهُ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيى
TERJEMAH :
Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup [933].
[933] Maksud “tidak mati” ialah dia selalu merasakan azab dan maksud “tidak hidup” ialah hidup yang dapat dipergunakannya untuk bertaubat.
TAFSIR :
Sesungguhnya barangsiapa yang datang kepada Rabbnya dalam keadaan kafir kepada-Nya, maka ia mendapat Neraka Jahanam yang dengannya ia akan disiksa. Ia tidak akan mati didalamnya sehingga bisa istirahat, dan tidak pula hidup dengan kehidupan yang bisa ia nikmati.
THAHA : 75-
وَمَنْ يَأْتِهِ مُؤْمِنًا قَدْ عَمِلَ الصَّالِحَاتِ فَأُوْلَئِكَ لَهُمُ الدَّرَجَاتُ الْعُلَى
TERJEMAH :
Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia),
TAFSIR :
Sebaliknya, barangsiapa datang kepada Rabbnya sebagai orang yang beriman kepada-Nya yang telah melakukan amal-amal shalih, maka ia mendapatkan kedudukan-kedudukan yang tinggi di surga tempat tinggal yang abadi,