Tafsir Al-Muyasar Surat Ar-Ruum 46-50

AR-RUUM : 46-

وَمِنْ آيَاتِهِ أَن يُرْسِلَ الرِّيَاحَ مُبَشِّرَاتٍ وَلِيُذِيقَكُم مِّن رَّحْمَتِهِ وَلِتَجْرِيَ الْفُلْكُ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِن فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

TERJEMAH :

Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira [1174] dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya [1175] dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahn kamu bersyukur.

[1174] “Pembawa berita gembira” maksudnya: Awan yang tebal yang ditiup angin lalu menurunkan hujan. Karenanya dapat dirasakan rahmat Allah dengan tumbuhnya biji-biji yang telah disemaikan dan menghijaunya tanaman-tanaman serta berbuahnya tumbuh- tumbuhan dan sebagainya.
[1175] Yaitu: dengan seizin Allah dan dengan sekehendak-Nya.

TAFSIR :

Di antara bukti-bukti Allah yang menunjukkan bahwa Dia adalah sembahan yang haq semata tiada sekutu bagi-Nya, dan besar-Nya kuasa-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin di depan hujan sebagai berita gembira karena angin tersebut menggiring awan, maka jiwa manusia bergembira menyambutnya. Dia hendak merasakan mereka terhadap rahmat-Nya dengan menurunkan hujan yang menghidupkan negeri dan manusia, agar perahu-perahu bisa berjalan di laut dengan perintah dan kehendak Allah, agar kalian bisa mencari sebagian dari karunia-Nya melalui perniagaan dan lainnya. Allah melakukan hal itu agar kalian mensyukuri nikmat-nikmat-Nya dan menyembah-Nya semata.

AR-RUUM : 47-

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ رُسُلًا إِلَى قَوْمِهِمْ فَجَاؤُوهُم بِالْبَيِّنَاتِ فَانتَقَمْنَا مِنَ الَّذِينَ أَجْرَمُوا وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ

TERJEMAH :

Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus sebelum kamu beberapa orang rasul kepada kaumnya, mereka datang kepadanya dengan membawa keterangan-keterangan (yang cukup), lalu Kami melakukan pembalasan terhadap orang-orang yang berdosa [1176]. Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.

[1176] Dengan kedatangan rasul-rasul yang cukup membawa keterangan-keterangan kepada kaumnya itu, maka sebahagian mereka mempercayainya dan sebahagian lagi mendustakannya bahkan sampai ada yang menyakitinya. Maka terhadap orang yang berdosa seperti itu Allah menyiksa mereka.

TAFSIR :

Sungguh Kami telah mengutus sebelummu (wahai Rasul) utusan-utusan kepada kaum mereka untuk memberikan berita gembira dan peringatan, mengajak mereka kepada Tauhid dan memperingatkan mereka dari syirik. Lalu para Rasul itu datang kepada umat-umat mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat dan bukti-bukti yang kuat, namun kebanyakan dari mereka tidak mau beriman, maka Kami menghukum orang-orang yang berbuat buruk dari mereka lantas membinasakan mereka, dan Kami menolong orang-orang beriman para pengikut Rasul-Rasul. Demikianlah Kami juga melakukan terhadap orang-orang yang mendustakanmu bila mereka terus menerus mendustakanmu dan tidak mau beriman.

AR-RUUM : 48-

اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاء كَيْفَ يَشَاء وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَن يَشَاء مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ

TERJEMAH :

Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.

TAFSIR :

Allah mengirimkan angin yang menggerakkan awan yang berat dengan air, lalu Allah menyebarkannya di langit sesuai kehendak-Nya. Dia menjadikan awan-awan itu potongan-potongan yang berpencar, maka kamu melihat hujan keluar dari antar awan, bila Allah mengirimkan hujan itu kepada hamba-hamba-Nya, mereka pun berbahagia dan bersuka cita karena Allah telah memberikan hujan tersebut kepada mereka.

AR-RUUM : 49-

وَإِن كَانُوا مِن قَبْلِ أَن يُنَزَّلَ عَلَيْهِم مِّن قَبْلِهِ لَمُبْلِسِينَ

TERJEMAH :

Dan Sesungguhnya sebelum hujan diturunkan kepada mereka, mereka benar-benar telah berputus asa.

TAFSIR :

Sekalipun mereka sebelum hujan turun dalam keadaan berputus asa dan tidak ada harapan disebabkan tertahannya hujan dari mereka.

AR-RUUM : 50-

فَانظُرْ إِلَى آثَارِ رَحْمَتِ اللَّهِ كَيْفَ يُحْيِي الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا إِنَّ ذَلِكَ لَمُحْيِي الْمَوْتَى وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

TERJEMAH :

Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya (Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

TAFSIR :

Lihatlah (wahai orang yang menyaksikan) dengan penuh perhatian dan perenungan kepada apa yang diakibatkan oleh hujan, yaitu tumbuhnya pohon-pohon, tanaman-tanaman dan buah-buahan, bagaimana Allah menghidupkan dengan hujan itu bumi setelah ia mati, lalu Dia menumbuhkannya dan ia pun hidup?? Sesungguhnya Allah Dzat yang mampu menghidupkan bumi yang mati, benar-benar mampu menghidupkan orang-orang yang sudah mati. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu sehingga tidak ada yang melemahkan-Nya.

Bagikan

PPDB ONLINE

VIDEO PROFIL IBNU UMAR

Putar Video

TAFSIR AL- MUYASSAR

TAFSIR AL-MUYASAR SURAT AL-MUTHAFFIFIN AYAT 7-9

AL-MUTHAFFIFIN : 7-9 كَلَّآ اِنَّ كِتٰبَ الْفُجَّارِ لَفِيْ سِجِّيْنٍۗ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سِجِّيْنٌۗ كِتٰبٌ مَّرْقُوْمٌۗ TERJEMAHAN : Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin[1563]. Tahukah kamu apakah sijjin itu?(Ialah) kitab yang bertulis. [1563] Sijjin: nama kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang durhaka. TAFSIR : Sungguh bahwa tempat kembali orang-orang

Selengkapnya »

TAFSIR AL-MUYASAR SURAT AL-MUTHAFFIFIN AYAT 5-6

AL-MUTHAFFIFIN : 5-6 لِيَوْمٍ عَظِيْمٍۙ يَّوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَۗ TERJEMAHAN : pada suatu hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam? TAFSIR : Kebangkitan mereka akan terjadi pada hari yang sangat mencekam. Hari ketika manusia berdiri di hadapan Allah, lalu Dia menghisab mereka atas semua perbuatan, baik sedikit maupun banyak,

Selengkapnya »
Scroll to Top