AL ISRAA : 31
وَلاَ تَقْتُلُواْ أَوْلادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُم إنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْءًا كَبِيرًا
Terjemah :
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar.
Tafsir :
Jika kalian telah mengetahui bahwa rizki itu berada di tangan Allah, maka janganlah kalian, wahai manusia, membunuh anak-anak kalian karena takut fakir; karena Dialah Pemberi rizki kepada para hamba-Nya. Dia memberi rizki kepada anak sebagaimana memberi rizki kepada bapak. Sesungguhnya membunuh anak-anak adalah dosa yang besar.
AL ISRAA : 32
وَلاَ تَقْرَبُواْ الزِّنَى إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاء سَبِيلاً
Terjemah :
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
Tafsir :
Janganlah mendekati zina dan hal-hal yang mendorong ke sana, agar kalian tidak terjerumus di dalamnya. Sesungguhnya zina adalah perbuatan yang sangat keji. Dan seburuk-buruk jalan adalah jalan zina.
AL ISRAA : 33
وَلاَ تَقْتُلُواْ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللّهُ إِلاَّ بِالحَقِّ وَمَن قُتِلَ مَظْلُومًا فَقَدْ جَعَلْنَا لِوَلِيِّهِ سُلْطَانًا فَلاَ يُسْرِف فِّي الْقَتْلِ إِنَّهُ كَانَ مَنْصُورًا
Terjemah :
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar [853]. Dan barangsiapa dibunuh secara zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan [854] kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itu melampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat pertolongan.
________________________________________
[853] Lihat not 518.
[854] Maksudnya: kekuasaan di sini ialah hal ahli waris yang terbunuh atau penguasa untuk menuntut kisas atau menerima diat. Lihat surat Al Baqarah (2) ayat 178 not 111, surat An Nisa (4) ayat 92 not 335.
Tafsir :
Janganlah membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya, kecuali dengan alasan syar”i, seperti qishash, hukum rajam bagi pezina muhshan (yang sudah pernah menikah), atau hukum bunuh bagi orang yang murtad. Barangsiapa dibunuh dengan tanpa alasan syar”i, maka Kami berikan kepada walinya, yaitu ahli waris atau hakim, alasan untuk menuntut bunuh orang yang membunuhnya atau meminta diyat. Tidak dibenarkan bagi wali korban pembunuhan itu melampaui ketentuan Allah dalam melakukan qishas, seperti membunuh dua orang atau sekelompok orang karena membunuh satu orang, atau mencincang-cincang pembunuh. Sesungguhnya Allah menolong wali korban pembunuhan terhadap pembunuhnya hingga dapat membunuhnya sebagai qishash.
AL ISRAA : 34
وَلاَ تَقْرَبُواْ مَالَ الْيَتِيمِ إِلاَّ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ حَتَّى يَبْلُغَ أَشُدَّهُ وَأَوْفُواْ بِالْعَهْدِ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْؤُولاً
Terjemah :
Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.
Tafsir :
Janganlah mengurus harta anak-anak yang ditinggal mati ayah mereka sebelum usia baligh (yaitu yatim), dan mereka berada dalam pengasuhan kalian, kecuali dengn cara yang lebih baik bagi mereka, yaitu menumbuhkembangkannya, hingga anak yatim itu mencapai usia baligh dan mampu mengurus hartanya dengan baik. Penuhilah semua janji yang kalian buat. Sesungguhnya janji itu, kelak pada Hari kiamat Allah akan menanyai pelakunya, lalu Dia memberinya pahala jika memenuhi janjinya, dan menghukumnya jika mengkhianatinya.
AL ISRAA : 35
وَأَوْفُوا الْكَيْلَ إِذا كِلْتُمْ وَزِنُواْ بِالقِسْطَاسِ الْمُسْتَقِيمِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلاً
Terjemah :
Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Tafsir :
Sempurnakanlah takaran dan jangan menguranginya, apabila kalian menakar untuk orang lain, dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Sesungguhnya adil dalam takaran dan timbangan itu lebih baik bagi kalian di dunia, dan lebih baik akibatnya di sisi Allah di akhirat.
AL ISRAA : 36
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولـئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولاً
Terjemah :
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.
Tafsir :
Janganlah kamu mengikuti, wahai manusia, apa yang tidak kamu ketahui, tapi pastikan dan cek kebenarannya. Sesungguhnya manusia itu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap pendengaran, penglihatan dan hatinya yang telah dipergunakannya. Jika ia mempergunakannya dalam kebajikan, maka ia mendapatkan pahala. Dan jika ia mempergunakannya dalam keburukan, maka ia mendapatkan siksa.
AL ISRAA : 37
وَلاَ تَمْشِ فِي الأَرْضِ مَرَحًا إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ الأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولاً
Terjemah :
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.
Tafsir :
Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan congkak lagi sombong; karena kamu tidak akan dapat menembus bumi dengan berjalanmu di permukaannya dengan sifat demikian, dan kamu tidak akan sampai setinggi gunung dengan kecongkakan, bermegah-megahan, dan kesombonganmu.
AL ISRAA : 38
كُلُّ ذَلِكَ كَانَ سَيٍّئُهُ عِنْدَ رَبِّكَ مَكْرُوهًا
Terjemah :
Semua itu [855] kejahatannya amat dibenci di sisi Tuhanmu.
________________________________________
[855] Maksudnya: semua larangan yang tersebut pada ayat-ayat: 22, 23, 26, 29, 31, 32, 33, 34, 36, dan 37 surat ini.
Tafsir :
Semua yang telah disebutkan berupa perintah-perintah dan larangan-larangan, Allah tidak menyukai keburukannya, dan Dia tidak meridhainya bagi hamba-hamba-Nya.
AL ISRAA : 39
ذَلِكَ مِمَّا أَوْحَى إِلَيْكَ رَبُّكَ مِنَ الْحِكْمَةِ وَلاَ تَجْعَلْ مَعَ اللّهِ إِلَهًا آخَرَ فَتُلْقَى فِي جَهَنَّمَ مَلُومًا مَّدْحُورًا
Terjemah :
Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah).
Tafsir :
Apa yang telah Kami jelaskan dan Kami terangkan dari hokum-hukum yang agung ini, yaitu perintah kepada perbuatan-perbuatan yang baik dan larangan terhadap akhlak yang buruk, adalah sebagian dari apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, wahai Nabi. Janganlah kamu, wahai manusia, menjadikan di samping Allah sekutu bagi-Nya dalam beribadah kpeada-Nya, yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam Neraka Jahanam dalam keadaan kamu dicela oleh dirimu dan manusia, serta kamu terusir dan dijauhkan dari segala kebaikan.
AL ISRAA : 40
أَفَأَصْفَاكُمْ رَبُّكُم بِالْبَنِينَ وَاتَّخَذَ مِنَ الْمَلآئِكَةِ إِنَاثًا إِنَّكُمْ لَتَقُولُونَ قَوْلاً عَظِيمًا
Terjemah :
Maka apakah patut Tuhan memilihkan bagimu anak-anak laki-laki sedang Dia sendiri mengambil anak-anak perempuan di antara para malaikat? Sesungguhnya kamu benar-benar mengucapkan kata-kata yang besar (dosanya).
Tafsir :
Apakah Rabb kalian, wahai orang-orang musyrik, telah mengistimewakan kalian dengan memberi kalian anak-anak laki-laki, sedangkan Dia sendiri mengambil para malaikat sebagai anak-anak perempuan bagi diri-Nya?? Sesungguhnya perkataan kalian sangat buruk, tidak patut bagi Allah.