AL A RAF : 161
وَإِذْ قِيلَ لَهُمُ اسْكُنُواْ هَـذِهِ الْقَرْيَةَ وَكُلُواْ مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ وَقُولُواْ حِطَّةٌ وَادْخُلُواْ الْبَابَ سُجَّدًا نَّغْفِرْ لَكُمْ خَطِيئَاتِكُمْ سَنَزِيدُ الْمُحْسِنِينَ
Terjemah :
Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani Israil): Diamlah di negeri ini saja (Baitul Maqdis) dan makanlah dari (hasil bumi)nya di mana saja kamu kehendaki. Dan katakanlah: Bebaskanlah kami dari dosa kami dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu. Kelak akan Kami tambah (pahala) kepada orang-orang yang berbuat baik.
Tafsir :
Dan ingatlah (wahai Rasul) kedurhakaan Bani Israil kepada Rabb dan kepada nabi mereka, Musa, dan mereka mengganti ucapan yang seharusnya mereka ucapkan, ketika Allah berfirman kepada mereka : Tinggallah kalian di negeri BaitulMaqdis, makanlah buah-buahan, biji-bijian, dan tumbuh-tumbuhan sesuka kalian di mana saja dan kapan saja, dan ucapkanlah : Huththa annaa dzunuubanaa (hapuskanlah dosa-dosa kami), dan masuklah kalian melalui pintu itu dengan merendahkan diri kepada Allah, niscaya Kami akan mengampuni dosa-dosa kalian, Kami tidak akan menghukum kalian dan Kami akan menambah kebaikan dunia dan akhirat kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.
AL A RAF : 162
فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنْهُمْ قَوْلاً غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِجْزًا مِّنَ السَّمَاء بِمَا كَانُواْ يَظْلِمُونَ
Terjemah :
Maka orang-orang yang zalim di antara mereka itu mengganti (perkataan itu) dengan perkataan yang tidak dikatakan kepada mereka [577], maka Kami timpakan kepada mereka azab dari langit disebabkan kezaliman mereka.
________________________________________
[577] Mereka diperintah untuk mengucap: hiththatun (berarti: mohon dilepaskan dari dosa), namun mereka mengubahnya sambil mencemoh dan mengucap: hinthatun syaiirah (berarti: gandum).
Tafsir :
Maka orang-orang yang ingkar kepada Allah itu mengubah ucapan yang semestinya mereka ucapkan, lalu mereka memasuki pintu gerbang (Baitulmaqdis) dengan merayap pada dubur sambil mengucapkan : Habbatun fi sya ratin (artinya, biji dalam sehelai rambut) sebagai ganti dari kata : Huththa annaa dzunuubanaa (hapuskanlah dosa-dosa kami). Kemudian Kami turunkan siksa kepada mereka dari langit, maka Kami binasakan mereka disebabkan kezhaliman dan kedurhakaan mereka.
AL A RAF : 163
واَسْأَلْهُمْ عَنِ الْقَرْيَةِ الَّتِي كَانَتْ حَاضِرَةَ الْبَحْرِ إِذْ يَعْدُونَ فِي السَّبْتِ إِذْ تَأْتِيهِمْ حِيتَانُهُمْ يَوْمَ سَبْتِهِمْ شُرَّعاً وَيَوْمَ لاَ يَسْبِتُونَ لاَ تَأْتِيهِمْ كَذَلِكَ نَبْلُوهُم بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ
Terjemah :
Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri [578] yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu [579], di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik.
________________________________________
[578] Yaitu kota Eliah yang terletak di pantai laut Merah antara kota Mad-yan dan bukit Thur.
[579] Menurut aturan itu mereka tidak boleh bekerja pada hari Sabtu, karena hari Sabtu itu dikhususkan hanya untuk beribadat.
Tafsir :
Dan tanyakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang Yahudi itu tentang berita penduduk negeri yang tidak jauh dari laut Merah, ketika para penduduknya melanggar hukum-hukum Allah pada hari Sabtu, di mana Allah memerintahkan mereka untuk mengagungkan hari Sabtu dan tidak berburu ikan (pada hari itu). Lalu Allah mencoba dan menguji mereka dengan mendatangkan banyak ikan-ikan pada hari Sabtu di permukaan air laut. Apabila hari Sabtu berlalu, ikan-ikan itu pergi dan tidak pernah tampak lagi, sehingga mereka tidak melihat apa pun di laut pada hari itu. Mereka menunggu ikan-ikan itu pada hari Sabtu di lubang-lubang yang disediakan, kemudian mereka manangkap ikan-ikan itu setelah hari Sabtu. Sebagaimana Kami sebutkan kepada kalian bahwa penampakan ikan-ikan di permukaan air pada hari di haramkannya berburu dan menyembunyikan ikan-ikan itu pada hari dihalalkannya berburu, termasuk ujian dan cobaan, maka begitulah Kami menguji mereka disebabkan kefasikan dan ketidaktaatan mereka terhadap Allah.
AL A RAF : 164
وَإِذَ قَالَتْ أُمَّةٌ مِّنْهُمْ لِمَ تَعِظُونَ قَوْمًا اللّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا قَالُواْ مَعْذِرَةً إِلَى رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
Terjemah :
Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras? Mereka menjawab: Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu [580], dan supaya mereka bertakwa.
________________________________________
[580] Alasan mereka itu ialah bahwa mereka telah melaksanakan perintah Allah untuk memberi peringatan.
Tafsir :
Dan ingatlah (wahai Rasul) ketika segolongan orang dari mereka berkata kepada golongan yang lain, yaitu golongan yang menasihati orang-orang yang melampaui batas pada hari Sabtu dan melarang mereka dari perbuatan maksiat kepada Allah pada hari itu : Mengapa kalian menasihati kaum yang akan dihancurkan oleh Allah di dunia disebabkan kedurhakaan mereka kepada-Nya atau akan ditimpakan siksa berat kepada mereka di akhirat? Orang-orang yang memberi nasihat itu berkata : Kami menasihati dan melarang mereka dari perbuatan maksiat agar kami dimaafkan, karena kami telah menunaikan perintah Allah, yaitu menyuruh kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran, agar mereka (orang-orang yang dinasihati) bertakwa kepada Allah, takut kepada-Nya, dan bertaubat dari perbuatan maksiat terhadap Rabb-Nya dan melanggar apa-apa yang diharamkan bagi mereka.
AL A RAF : 165
فَلَمَّا نَسُواْ مَا ذُكِّرُواْ بِهِ أَنجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُواْ بِعَذَابٍ بَئِيسٍ بِمَا كَانُواْ يَفْسُقُونَ
Terjemah :
Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.
Tafsir :
Maka ketika golongan yang melampaui batas pada hari Sabtu itu meninggalkan semua peringatan yang diperingatkan kepada mereka dan terus berada pada kesesatan dan kedurhakaan. Mereka tidak menghiraukan peringatan dari golongan yang memberi nasihat itu. Maka Allah menyelamatkan orang-orang yang melarang (dari perbuatan jahat) dan menimpakan siksa yang pedih lagi keras kepada orang-orang yang melampaui batas pada hari Sabtu disebabkan penentangan mereka terhadap perintah Allah dan ketidaktaatan mereka kepada-Nya.
AL A RAF : 166
فَلَمَّا عَتَوْاْ عَن مَّا نُهُواْ عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُونُواْ قِرَدَةً خَاسِئِينَ
Terjemah :
Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya, Kami katakan kepadanya: Jadilah kamu kera yang hina [581].
________________________________________
[581] Lihat not 60.
Tafsir :
Maka ketika golongan itu bersikap sombong dan melanggar apa-apa yang dilarang oleh Allah, agar tidak berburu ikan pada hari Sabtu, lalu Allah berfirman kepada mereka : Jadilah kalian kera-kera yang hina yang jauh dari segala kebaikan. Maka jadilah mereka seperti itu.
AL A RAF : 167
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكَ لَيَبْعَثَنَّ عَلَيْهِمْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ مَن يَسُومُهُمْ سُوءَ الْعَذَابِ إِنَّ رَبَّكَ لَسَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Terjemah :
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat orang-orang yang akan menimpakan kepada mereka azab yang seburuk-buruknya. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tafsir :
Dan ingatlah (wahai Rasul) ketika Rabb-mu memberitahukanmu dengan jelas bahwa Dia akan mengirimkan orang yang akan membawa seburuk-buruk siksa dan kehinaan kepada orang-orang Yahudi sampai hari kiamat. Sesungguhnya Rabb-mu wahai Rasul Mahacepat siksa-Nya bagi orang-orang yang berhak menerimanya disebabkan kekufuran dan kedurhakaannya. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun atas dosa-dosa orang-orang yang bertaubat lagi Maha Penyayang terhadap mereka.
AL A RAF : 168
وَقَطَّعْنَاهُمْ فِي الأَرْضِ أُمَمًا مِّنْهُمُ الصَّالِحُونَ وَمِنْهُمْ دُونَ ذَلِكَ وَبَلَوْنَاهُمْ بِالْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Terjemah :
Dan Kami bagi-bagi mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan di antaranya ada yang tidak demikian. Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).
Tafsir :
Kami membagi-bagi Bani Israil menjadi beberapa golongan di bumi, di antara mereka ada yang menunaikan hak-hak Allah dan hak-hak hamba-hamba-Nya. Dan di antara mereka ada yang bersikap teledor dan aniaya terhadap diri mereka sendiri. Kami menguji mereka dengan kesejahteraan hidup dan keluasan rizki dan Kami juga menguji mereka dengan kehidupan yang sulit dan berbagai musibah agar mereka kembali taat kepada Allah dan bertaubat dari semua kedurhakaan kepada-Nya.
AL A RAF : 169
فَخَلَفَ مِن بَعْدِهِمْ خَلْفٌ وَرِثُواْ الْكِتَابَ يَأْخُذُونَ عَرَضَ هَـذَا الأدْنَى وَيَقُولُونَ سَيُغْفَرُ لَنَا وَإِن يَأْتِهِمْ عَرَضٌ مُّثْلُهُ يَأْخُذُوهُ أَلَمْ يُؤْخَذْ عَلَيْهِم مِّيثَاقُ الْكِتَابِ أَن لاَّ يِقُولُواْ عَلَى اللّهِ إِلاَّ الْحَقَّ وَدَرَسُواْ مَا فِيهِ وَالدَّارُ الآخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلاَ تَعْقِلُونَ
Terjemah :
Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: Kami akan diberi ampun. Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya?. Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?
Tafsir :
Lalu datanglah sesudah orang-orang yang Kami sebutkan itu pengganti yang jahat, mereka mewarisi kitab dari pendahulu-pendahulu mereka, mereka membacanya dan mengetahuinya, tetapi mereka melanggar hukum-hukumnya, mereka mengambil kesenangan dunia dari usaha yang rendah, seperti risywah (suap-menyuap) dan lain sebagainya. Demikian itu disebabkan ketamakan dan keserakahan mereka. Meski begitu, mereka berkata : Sesungguhnya Allah akan mengampuni dosa-dosa kami. Ini adalah angan-angan yang kosong. Dan apabila datang harta yang banyak lagi haram kepada orang-orang Yahudi, mereka mengambil dan menghalalkannya, mereka tetap melakukan dosa dan memakan yang haram. Bukankah telah diambil perjanjian mereka untuk menegakkan Taurat dan mengerjakannya, dan agar mereka tidak akan berkata atas Allah, kecuali yang benar dan tidak berdusta atas-Nya? Mereka mengetahui kandungan Taurat, akan tetapi mereka menyia-nyiakan dan tidak mengerjakannya, dan mereka melanggar perjanjian dengan Allah dalam hal itu. Dan negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah, menjalankan perintah-perintah-Nya, dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Apakah orang-orang yang mengambil hasil usaha yang rendah itu mengerti bahwa apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang bertakwa?
AL A RAF : 170
وَالَّذِينَ يُمَسَّكُونَ بِالْكِتَابِ وَأَقَامُواْ الصَّلاَةَ إِنَّا لاَ نُضِيعُ أَجْرَ الْمُصْلِحِينَ
Terjemah :
Dan orang-orang yang berpegang teguh dengan Al Kitab (Taurat) serta mendirikan shalat, (akan diberi pahala) karena sesungguhnya Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengadakan perbaikan.
Tafsir :
Dan adapun orang-orang yang berpegang teguh kepada al-Kitab (Taurat) dan mengerjakan hukum-hukum yang ada di dalamnya, memelihara shalat dengan segala batasannya dan tidak mengabaikan waktu-waktunya, maka sesungguhnya Allah akan memberikan pahala atas amal-amal shalih yang mereka kerjakan dan tidak akan menyia-nyiakannya.