Tafsir Al-Muyasar Surat Al-Anbiyaa’ 91-95

AL-ANBIYAA’ : 91-

وَالَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهَا مِن رُّوحِنَا وَجَعَلْنَاهَا وَابْنَهَا آيَةً لِّلْعَالَمِينَ

TERJEMAH :

Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.

TAFSIR :

Ingatlah, wahai Rasul, kisah Maryam binti Imran yang selalu memelihara kemaluannya dari keharaman, dan tidak pernah melakukan perbuatan nista selama hidupnya. Allah mengutus Jibril kepadanya, lalu meniup pada krah bajunya dan tiupan itu sampai ke rahimnya. Dengan tiupan itulah Allah menciptakan Isa. Maka iapun bisa mengandung dengan tanpa suami. Ia dan anaknya, dengan cara penciptaan yang seperti itu, adalah tanda kekuasaan Allah dan pelajaran bagi manusia hingga Hari Kiamat.

AL-ANBIYAA’ : 92-

إِنَّ هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ

TERJEMAH :

Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu [972] dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.

[972] Maksudnya: sama dalam pokok-pokok kepercayaan dan pokok-pokok Syari’at.

TAFSIR :

Semua Nabi itu agamanya satu, Islam, yaitu berserah diri kepada Allah dengan ketaatan dan hanya beribadah kepada-Nya. Allah adalah Rabb semua makhluk, maka sembahlah Dia semata, wahai manusia, tiada sekutu bagi-Nya.

AL-ANBIYAA’ : 93-

وَتَقَطَّعُوا أَمْرَهُم بَيْنَهُمْ كُلٌّ إِلَيْنَا رَاجِعُونَ

TERJEMAH :

Dan mereka telah memotong-motong urusan (agama) mereka di antara mereka. Kepada Kamilah masing-masing golongan itu akan kembali [973].

[973] Maksud ayat ini: agama yang diturunkan Allah itu adalah satu ialah agama Tauhid (Agama Islam), oleh karena itu seharusnya manusia menganut satu agama, tetapi mereka telah terpecah belah, mereka semuanya akan kembali kepada Allah akan menghisab mereka.

TAFSIR :

Tetapi manusia berselisih terhadap Rasul-rasul mereka, dan banyak dari pengikut mereka yang berpecah belah dalam urusan agama menjadi bergolong-golongan, lalu mereka menyembah makhluk dan hawa nafsu. Mereka semua akan kembali kepada Kami, dan mereka akan dihisab sesuai amal perbuatan mereka.

AL-ANBIYAA’ : 94-

فَمَن يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا كُفْرَانَ لِسَعْيِهِ وَإِنَّا لَهُ كَاتِبُونَ

TERJEMAH :

Maka barang siapa yang mengerjakan amal saleh, sedang ia beriman, maka tidak ada pengingkaran terhadap amalannya itu dan sesungguhnya Kami menuliskan amalannya itu untuknya.

TAFSIR :

Barangsiapa yang menetapi keimanan kepada Allah dan para Rasul-Nya, serta mengerjakan amal-amal shalih yang sanggup dilakukannya karena ketaatan kepada Allah dan beribadah kepada-Nya, maka Allah tidak akan menyia-nyiakan amalnya dan tidak menggugurkannya. Bahkan Dia melipatgandakan semuanya dengan berkali-kali lipat. Dan ia akan mendapati apa yang telah dilakukannya (tertulis) dalam buku catatan amalnya pada hari ketika ia dibangkitkan setelah kematiannnya.

AL-ANBIYAA’ : 95-

وَحَرَامٌ عَلَى قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا أَنَّهُمْ لَا يَرْجِعُونَ

TERJEMAH :

Sungguh tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami).

TAFSIR :

Tidak mungkin penduduk negeri-negeri yang telah Kami binasakan karena kekafiran dan kezhaliman mereka dapat kembali lagi ke dunia sebelum Hari Kiamat, supaya mereka dapat mengejar apa yang dulu mereka lalaikan.

Bagikan

PPDB ONLINE

VIDEO PROFIL IBNU UMAR

Putar Video

TAFSIR AL- MUYASSAR