AL-ANBIYAA’ : 11-
وَكَمْ قَصَمْنَا مِن قَرْيَةٍ كَانَتْ ظَالِمَةً وَأَنشَأْنَا بَعْدَهَا قَوْمًا آخَرِينَ
TERJEMAH :
Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zalim yang teIah Kami binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya).
TAFSIR :
Betapa banyak negeri-negeri yang penduduknya zhalim, karena kekafiran mereka kepada apa yang dibawa oleh rasul-rasul mereka, lalu Kami binasakan mereka dengan adzab yang membinasakan mereka semua. Dan Kami adakan setelah mereka kaum yang lain selain mereka.
AL-ANBIYAA’ : 12-
فَلَمَّا أَحَسُّوا بَأْسَنَا إِذَا هُم مِّنْهَا يَرْكُضُونَ
TERJEMAH :
Maka tatkala mereka merasakan azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri dari negerinya.
TAFSIR :
Ketika orang-orang yang zhalim itu melihat adzab Kami yang sangat keras menimpa mereka dan mereka menyaksikan tanda-tandanya, tiba-tiba mereka segeran melarikan diri dari negeri mereka.
AL-ANBIYAA’ : 13-
لَا تَرْكُضُوا وَارْجِعُوا إِلَى مَا أُتْرِفْتُمْ فِيهِ وَمَسَاكِنِكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْأَلُونَ
TERJEMAH :
Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada nikmat yang telah kamu rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu (yang baik), supaya kamu ditanya [954].
[954] Maksudnya: Orang yang zalim itu di waktu merasakan azab Allah melarikan diri, lalu orang-orang yang beriman mengatakan kepada mereka dengan secara cemooh agar mereka tetap ditempat semula dengan menikmati kelezatan-kelezatan hidup sebagaimana biasa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapkan kepada mereka.
TAFSIR :
Maka mereka diseru dalam keadaan ini : Janganlah kalian melarikan diri, dan kembalilah kepada kelezatan dan kesenangan kalian di dunia kalian yang melenakan dan tempat tinggal kalian yang kokoh, mudah-mudahan kalian ditanya sesuatu tentang dunia kalian. Itu sebagai ejekan dan olok-olok terhadap mereka.
AL-ANBIYAA’ : 14-
قَالُوا يَا وَيْلَنَا إِنَّا كُنَّا ظَالِمِينَ
TERJEMAH :
Mereka berkata: “Aduhai, celaka kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zaIim”.
TAFSIR :
Mereka tidak memiliki jawaban selain pengakuan mereka akan kejahatan mereka seraya mengatakan : Duhai celaka kami, sesungguhnya kami telah menzhalimi diri kami dengan kekafiran kami.
AL-ANBIYAA’ : 15-
فَمَا زَالَت تِّلْكَ دَعْوَاهُمْ حَتَّى جَعَلْنَاهُمْ حَصِيدًا خَامِدِينَ
TERJEMAH :
Maka tetaplah demikian keluhan mereka, sehingga Kami jadikan mereka sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi.
TAFSIR :
Kata-kata itu (yaitu mengutuk diri mereka dan mengakui kezhaliman) terus menerus menajdi seruan yang mereka ulang-ulang hingga Kami jadikan mereka laksana tanaman yang telah dipanen, mati, tiada kehidupan dalam diri mereka. Karena itu, hati-hatilah, wahai orang-orang yang diajak bicara, dari tetap mendustakan Muhammad, lalu kalian ditimpa adzab sebagaimana adzab yang telah ditimpakan terhadap umat-umat sebelum kalian.