Tafsir Al-Muyasar Surat Al-An”am 61-70

AL AN AM : 61

وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُم حَفَظَةً حَتَّىَ إِذَا جَاء أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لاَ يُفَرِّطُونَ
Terjemah :
Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat- malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.
Tafsir :
Allah berkuasa atas hamba-hamba-Nya. Dia di atas mereka secara mutlak sesuai dengan keagungan-Nya. Segala sesuatu tunduk kepada keagungan dan kebesaran-Nya. Dia mengutus kepada hamba-hamba-Nya para malaikat penjaga yang menjaga amal perbuatan mereka dan mencatatnya. Sampai saat kematian mendatangi salah seorang dari mereka, maka malaikat maut dan para pembantunya mencabut nyawanya, dan mereka tidak menyia-nyiakan apa yang diperintahkan kepada mereka.

AL AN AM : 62

ثُمَّ رُدُّواْ إِلَى اللّهِ مَوْلاَهُمُ الْحَقِّ أَلاَ لَهُ الْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ الْحَاسِبِينَ
Terjemah :
Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaanNya. Dan Dialah Pembuat Perhitungan yang paling cepat.
Tafsir :
Kemudian orang-orang yang diwafatkan itu dikembalikan kepada Allah, Maula mereka yang haq. Ketahuilah bahwa keputusan dan ketetapan di hari Kiamat di antara hamba-hamba adalah milik-Nya, dan Dia adalah penghisab yang paling cepat.

AL AN AM : 63

قُلْ مَن يُنَجِّيكُم مِّن ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ تَدْعُونَهُ تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً لَّئِنْ أَنجَانَا مِنْ هَـذِهِ لَنَكُونَنَّ مِنَ الشَّاكِرِينَ
Terjemah :
Katakanlah : Siapakah yang dapat menyelamatkan kamu dari bencana di darat dan di laut, yang kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah diri dengan suara yang lembut (dengan mengatakan : Sesungguhnya jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur.
Tafsir :
Katakan wahai Rasul kepada orang-orang musyrikin : Siapa yang menyelamatkan kalian dari ketakutan di kegelapan darat dan laut? Bukankah Dia adalah Allah yang kalian seru dalam keadaan-keadaan sulit, baik secara rahasia maupun terbuka? Kalian berkata : Bila Rabb kami menyelamatkan kami dari ketalutan-ketakutan ini, niscaya kami akan menjadi orang-orang yang bersyukur dengan menyembahNya semata, tidak ada sekutu bagiNya.

AL AN AM : 64

قُلِ اللّهُ يُنَجِّيكُم مِّنْهَا وَمِن كُلِّ كَرْبٍ ثُمَّ أَنتُمْ تُشْرِكُونَ
Terjemah :
Katakanlah : Allah menyelamatkan kamu dari bencana itu dan dari segala macam kesusahan, kemudian kamu kembali mempersekutukan-Nya.
Tafsir :
Katakan kepada mereka wahai Rasul : Hanya Allah semata yang bisa menyelamatkan kalian dari ketakutan-ketakutan tersebut dan dari segala kesulitan. Namun setelah itu kalian justru mempersekutukanNya dengan sesuatu.

AL AN AM : 65

قُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَن يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِّن فَوْقِكُمْ أَوْ مِن تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعاً وَيُذِيقَ بَعْضَكُم بَأْسَ بَعْضٍ انظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُونَ
Terjemah :
Katakanlah: Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu [482] atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti [483] agar mereka memahami(nya).
________________________________________
[482] Azab yang datang dari atas seperti hujan batu, petir dan lain lain. Yang datang dari bawah seperti gempa bumi, banjir dan sebagainya.
[483] Maksudnya: Allah Imendatangkan tanda-tanda kebesaranNya dalam berbagai rupa dengan cara yang berganti-ganti. Adapula para mufassirin yang mengartikan ayat di sini dengan ayat-ayat Al-Quraan yang berarti bahwa ayat Al-Quraan itu diturunkan ada yang berupa berita gembira, ada yang berupa peringatan, cerita-cerita, hukum-hukum dan lain-lain.
Tafsir :
Katakan wahai Rasul : Hanya Allah yang berkuasa untuk mengirimkan adzab dari atas kalian seperti angin topan, hujan batu dan sebagainya. Atau dari bawah kalian seperti gempa dan pembenaman. Atau mencampur-baurkan urusan kalian sehingga kalian terpecah belah menjadi beberapa aliran, sebagian membunuh sebagian yang lain. Perhatikanlah wahai Rasul bagaimana Kami menghadirkan hujjah-hujjah Kami secara beragam kepada orang-orang musyrikin tersebut agar mereka memahami lalu mengambil pelajaran?

Asbabun Nuzul :

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan dari Zaid bin Aslam berkata : Ketika ayat 65 ini turun, Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda : Janganlah kalian kembali kafir sesudahku, sebagian memenggal leher sebagian yang lain dengan pedang. Mereka berkata : Kami bersaksi bahwa tidak ada Illah yang berhak disembah selaian Allah dan bahwa engkau adalah Rasulullah. Sebagian orang berkata : Ini tidak akan terjadi, sebagian membunuh sebagian yang lain sementara kita adalah orang-orang muslim. Maka turun ayat 65 sampai dengan 67 ini.

AL AN AM : 66

وَكَذَّبَ بِهِ قَوْمُكَ وَهُوَ الْحَقُّ قُل لَّسْتُ عَلَيْكُم بِوَكِيلٍ
Terjemah :
Dan kaummu mendustakannya (azab) [484] padahal azab itu benar adanya. Katakanlah: Aku ini bukanlah orang yang diserahi mengurus urusanmu.
________________________________________
[484] sebahagian mufassirin mengatakan bahwa yang didustakan itu ialah Al-Quraan.
Tafsir :
Wahai Rasul, orang-orang kafir dari kaummu mendustakan al-Qur an ini, padahal ia adalah kitab yang benar dalam segala apa yang didatangkannya. Katakan kepada mereka : Aku bukan penjaga dan pengawas kalian, akan tetapi aku hanyalah seorang utusan. Aku menyampaikan apa yang menjadi tugasku kepada kalian.

AL AN AM : 67

لِّكُلِّ نَبَإٍ مُّسْتَقَرٌّ وَسَوْفَ تَعْلَمُونَ
Terjemah :
Untuk setiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui.
Tafsir :
Setiap berita mempunyai titik akhir di mana ia diketahui kebenarannya padanya, maka yang haq dibedakan dengan yang batil. Kalian akan mengetahui wahai orang-orang kafir akibat perbuatan kalian saat adzab Allah tiba kepada kalian.

AL AN AM : 68

وَإِذَا رَأَيْتَ الَّذِينَ يَخُوضُونَ فِي آيَاتِنَا فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ حَتَّى يَخُوضُواْ فِي حَدِيثٍ غَيْرِهِ وَإِمَّا يُنسِيَنَّكَ الشَّيْطَانُ فَلاَ تَقْعُدْ بَعْدَ الذِّكْرَى مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Terjemah :
Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu sesudah teringat (akan larangan itu).
Tafsir :
Bila kamu wahai Rasul melihat orang-orang musyrikin berbicara tentang ayat-ayat Allah dengan kebatilan dan penghinaan, maka menjauhlah dari mereka sehingga mereka berbicara pada tema yang lain. Bila setan membuatmu lupa terhadap hal ini, maka setelah kamu ingat jangan duduk bersama orang-orang yang zhalim yang berbicara kebatilan terhadap ayat-ayat Allah.

AL AN AM : 69

وَمَا عَلَى الَّذِينَ يَتَّقُونَ مِنْ حِسَابِهِم مِّن شَيْءٍ وَلَـكِن ذِكْرَى لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
Terjemah :
Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikitpun atas orang-orang yang bertakwa terhadap dosa mereka; akan tetapi (kewajiban mereka ialah) mengingatkan agar mereka bertakwa.
Tafsir :
Orang-orang Mukmin yang takut kepada Allah, menaati perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya tidak memikul tanggung jawab dari Allah sedikit pun atas orang-orang yang merendahkan dan memperolok-olok ayat-ayat Allah. Akan tetapi orang-orang mukmin itu tetap wajib menasihati mereka agar mereka berhenti dari perkataan batil itu, semoga mereka bertakwa kepada Allah.

AL AN AM : 70

وَذَرِ الَّذِينَ اتَّخَذُواْ دِينَهُمْ لَعِبًا وَلَهْوًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَذَكِّرْ بِهِ أَن تُبْسَلَ نَفْسٌ بِمَا كَسَبَتْ لَيْسَ لَهَا مِن دُونِ اللّهِ وَلِيٌّ وَلاَ شَفِيعٌ وَإِن تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لاَّ يُؤْخَذْ مِنْهَا أُوْلَـئِكَ الَّذِينَ أُبْسِلُواْ بِمَا كَسَبُواْ لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُواْ يَكْفُرُونَ
Terjemah :
Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama [485] mereka sebagai main-main dan senda gurau [486], dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quraan itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafaat [487] selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu.
________________________________________
[485] Yakni agama Islam yang disuruh mereka mematuhinya dengan sungguh-sungguh.
[486] Arti menjadikan agama sebagai main-main dan senda gurau ialah memperolokkan agama itu mengerjakan perintah-perintah dan menjauhi laranganNya dengan dasar main-main dan tidak sungguh-sungguh.
[487] Lihat not [46]
Tafsir :
Tinggalkan wahai Rasul orang-orang musyrikin yang menjadikan agama Islam sebagai lahan mainan dan ejekan seraya merendahkan ayat-ayat Allah, dan mereka tertipu oleh kehidupan dunia dan perhiasannya. Berilah peringatan dengan al-Qur an ini kepada orang-orang musyrikin dan lainnya agar jiwa mereka tidak tergadaikan oleh dosa-dosa dan kekufuran kepada Rabbnya, padahal dia tidak memiliki penolong selain Allah yang bisa membantunya untuk melepaskannya dari siksa Allah, tidak pula pemberi syafaat yang bisa membelanya di depan-Nya. Bila ia menebus dirinya dengan tebusan apa pun maka ia ditolak. Mereka itu adalah orang-orang yang tergadaikan oleh dosa-dosa mereka. Di neraka mereka mendapatkan minuman yang sangat panas dan siksa yang menyakitkan disebabkan oleh kekufuran mereka kepada Allah, Rasul-Nya Muhammad صلی الله عليه وسلم dan agama Islam.

Bagikan

PPDB ONLINE

VIDEO PROFIL IBNU UMAR

Putar Video

TAFSIR AL- MUYASSAR

TAFSIR AL-MUYASAR SURAT AN-NABA AYAT 27-30

AN-NABA : 27-30 اِنَّهُمْ كَانُوْا لَا يَرْجُوْنَ حِسَابًاۙ وَّكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا كِذَّابًاۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ كِتٰبًاۙ فَذُوْقُوْا فَلَنْ نَّزِيْدَكُمْ اِلَّا عَذَابًا ࣖ TERJEMAHAN : Sesungguhnya mereka tidak berharap (takut) kepada hisab, dan mereka mendustakan ayat-ayat Kami dengan sesungguh-sungguhnya. Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab[1549]. Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah

Selengkapnya »

TAFSIR AL-MUYASAR SURAT AN-NABA AYAT 21-26

AN-NABA : 21-26 اِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادً اۙلِّلطّٰغِيْنَ مَاٰبًاۙ لّٰبِثِيْنَ فِيْهَآ اَحْقَابًاۚ لَا يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا بَرْدًا وَّلَا شَرَابًاۙ اِلَّا حَمِيْمًا وَّغَسَّاقًاۙ جَزَاۤءً وِّفَاقًاۗ TERJEMAHAN : Sesungguhnya neraka Jahannam itu (padanya) ada tempat pengintai[1548], lagi menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas, mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya, mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan

Selengkapnya »
Scroll to Top