ADZ-DZAARIYAAT : 36-
فَمَا وَجَدْنَا فِيهَا غَيْرَ بَيْتٍ مِّنَ الْمُسْلِمِينَ
TERJEMAH :
Dan Kami tidak mendapati negeri itu, kecuali sebuah rumah [1422] dari orang yang berserah diri.
[1422] Rumah Nabi Luth dan keluarganya.
TAFSIR :
Lalu Kami tidak mendapati di negeri itu kecuali sebuah rumah dari orang-orang muslim, yaitu rumah Luth.
ADZ-DZAARIYAAT : 37-
وَتَرَكْنَا فِيهَا آيَةً لِّلَّذِينَ يَخَافُونَ الْعَذَابَ الْأَلِيمَ
TERJEMAH :
Dan Kami tinggalkan pada negeri itu suatu tanda [1423] bagi orang-orang yang takut kepada siksa yang pedih.
[1423] Tanda di sini ialah batu-batu yang bertumpuk-tumpuk yang dipergunakan untuk membinasakan kaum Luth. Ada pula yang mengatakan sebuah telaga yang airnya hitam dan busuk baunya.
TAFSIR :
Kami tinggalkan di negeri tersebut bekas adzab yang permanen, sebagai tanda atas kekuasaan Allah dan hukuman-Nya terhadap orang-orang kafir. Dan itu sebagai pelajaran bagi orang-orang yang takut adzab Allah yang pedih.
ADZ-DZAARIYAAT : 38-
وَفِي مُوسَى إِذْ أَرْسَلْنَاهُ إِلَى فِرْعَوْنَ بِسُلْطَانٍ مُّبِينٍ
TERJEMAH :
Dan juga pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir’aun dengan membawa mu’jizat yang nyata.
TAFSIR :
Pada pengutusan Musa oleh kami kepada Fir’aun dan kauumnya dengan membawa tanda-tanda dan mukjizat yang nyata terdapat tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang takut adzab yang pedih.
ADZ-DZAARIYAAT : 39-
فَتَوَلَّى بِرُكْنِهِ وَقَالَ سَاحِرٌ أَوْ مَجْنُونٌ
TERJEMAH :
Maka dia (Fir’aun) berpaling (dari iman) bersama tentaranya dan berkata: “Dia adalah seorang tukang sihir atau seorang gila.”
TAFSIR :
Namun Fir’aun berpaling, karena tertipu dengan kekuatan dan pendukungnya, seraya berkata tentang Musa, “Dia adalah seorang penyihir atau gila”.
ADZ-DZAARIYAAT : 40-
فَأَخَذْنَاهُ وَجُنُودَهُ فَنَبَذْنَاهُمْ فِي الْيَمِّ وَهُوَ مُلِيمٌ
TERJEMAH :
Maka Kami siksa dia dan tentaranya lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut, sedang dia melakukan pekerjaan yang tercela.
TAFSIR :
Maka Kami hukum Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Kami lemparkan mereka ke dalam laut, sedangkan ia melakukan pekerjaan yang tercela, disebabkan kekafiran, pengingkaran dan kedurhakaannya.