Tafsir Al-Muyasar Surat Al-Baqoroh 151-160

AL BAQARAH : 151

كَمَا أَرْسَلْنَا فِيكُمْ رَسُولاً مِّنكُمْ يَتْلُو عَلَيْكُمْ آيَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّا لَمْ تَكُونُواْ تَعْلَمُونَ
Terjemah :
Sebagaimana (Kami telah menyempurnakan nimat Kami kepadamu) Kami telah mengutus kepadamu Rasul diantara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al Kitab dan Al-Hikmah, serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
Tafsir :
sebagaimana Kami telah memberikan nikmat kepada kalian berupa perubahan kiblat ke Kabah, Kami juga mengutus seoorang Rasul dari kalangan kalian sendiri, di mana dia membacakan ayat-ayat Allah yang menjelaskan kebenaran dan kebathilan kepada kalian, menyucikan kalian dari kotoran syirik dan akhlak yang buruk, mengajarkan Al-Quran dan sunnah serta hukum-hukum syariat kepada kalian dan mengajarkan berita-berita para Nabi kepada kalian serta kisah-kisah para umat sebelumnya yang, tadinya kalian belum mengetahuinya.

AL BAQARAH : 152

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُواْ لِي وَلاَ تَكْفُرُونِ
Terjemah :
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu [98], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nimat)-Ku.
________________________________________
[98] Maksudnya: Aku limpahkan rahmat dan ampunan-Ku kepadamu.
Tafsir :
Allah memerintahkan orang-orang mukmin agar berdzikir kepadanya dan menjanjikan pahala terbaik atasnya. Yaitu pujian di sisi malaikat kepada siapa yang mengingat-Nya. Wahai orang-orang mukmin, berikanlah rasa syukur kalian hanya kepada-Ku, baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan, dan jangan memungkiri nikmat—nikmat-Ku kepada kalian.

AL BAQARAH : 153

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Terjemah :
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu [99], sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
________________________________________
[99] Ada pula yang mengartikan: Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.
Tafsir :
Wahai orang-orang mukmin, mintalah bentuan kepada Allah dalam segala urusan kalian dengan bersabar atas segala musibah dan cobaan, bersabar dalam meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan dan dosa-dosa, dn bersabar dalam menjalankan ketaatan-ketaatan dan kebaikan-kabaikan. Dan bersabarlah dalam menjalankan shalat di mana jiwa menjadi tenang dengannya, serta mampu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar melalui pertolongan, taufik dan bimbingan-Nya. Ayat ini menetapkan maiyah Allah (kebersamaan) yang khusus bagi orang-orang mukmin yang menuntut apa yang telah disebutkan. Adapun maiyah umum yang berarti ilmu dan pengetahuan Allah yang meliputi, maka ia berlaku untuk seluruh makhluk-Nya.

AL BAQARAH : 154

وَلاَ تَقُولُواْ لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبيلِ اللّهِ أَمْوَاتٌ بَلْ أَحْيَاء وَلَكِن لاَّ تَشْعُرُونَ
Terjemah :
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu ) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup [100], tetapi kamu tidak menyadarinya.
________________________________________
[100] Yaitu hidup dalam alam yang lain yang bukan alam kita ini, di mana mereka mendapat kenimatan-kenimatan di sisi Allah, dan hanya Allah sajalah yang mengetahui bagaimana keadaan hidup itu.
Tafsir :
Jangan berkata wahai orang-orang mukmin kepada orang-orang yang terbunuh sebagai mujahid di jalan Allah bahwa mereka adalah orang-orang yang mati. Karena sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang hidup dengan kehidupan yang khusus bagi mereka di dalam kubur mereka. Bagaimananya hanya diketahui oleh Allah, kalian tidak merasakannya. Ini merupakan penetapan adanya nikmat kubur.

Asbabun Nuzul :

Ibnu Mandah dalam ash-Shahabah meriwayatkan dari jalan as-Suddi ash-Shaghir dari al-Kalbi dari Abu Shalih dari Ibnu Abbas berkata : Tamim bin al-Humam terbunuh di Badar, kepadanya dan kepada selainnya ayat ini turun (ayat 153). Abu Nuaim berkata : Mereka bersepakat bahwa dia adalah Umair bin al-Humam dan bahwa as-Suddi menyimpangkannya.

AL BAQARAH : 155

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوفْ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
Terjemah :
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
Tafsir :
Kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut, lapar, menipisna harta baik karena sulitnya mendapatkan atau hilangnya ia. Dan ujian pada jiwa berupa kematian atau syahadah di jalan Allah, menipisnya buah-buahan seperti kurma, anggur dan biji-bijian lainnya. Minimnya hasil semua itu atau kerusakannya. Sampaikan berita gembira wahai Nabi karena orang-orang yang sabar dalam menghadapi hal itu dan hal-hal yang sepertinya dengan sesuatu yang membahagiakan hati mereka berupa akibat baik di dunia dan di akhirat.

AL BAQARAH : 156

الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُواْ إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّـا إِلَيْهِ رَاجِعونَ
Terjemah :
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: Inna lillaahi wa innaa ilaihi raajiuun [101].
________________________________________

[101] Artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. Kalimat ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.
Tafsir :
Di antara sifat orang-orang yang sabar tersebut adalah bahwa bila mereka ditimpa musibah yang tidak mereka harapkan, mereka berkata, sesungguhnya kami hanyalah hamba milik Allah, kami diatur oleh-Nya melalui perintah dan aturan-Nya, Dia melakukan terhadap kami sebagaimana yang Dia kehendaki. Sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya dengan kematian, kemudian Dia membangkitkan untuk menghisab dan membalas.

AL BAQARAH : 157

أُولَـئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُولَـئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Terjemah :
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Tafsir :
orang-orang yang sabar tersebut mendapatkan sanjungan dari tuhan mereka, rahmat yang besar dari-Nya. Mereka adalah orang-orang yang mendapatkkan bimbingan ke jalan yang lurus.

AL BAQARAH : 158

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِن شَعَآئِرِ اللّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِ أَن يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
Terjemah :
Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syiar Allah [102]. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber-umrah, maka tidak ada dosa baginya [103] mengerjakan sai antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri [104] kebaikan lagi Maha Mengetahui.
________________________________________
[102] Syiar-syiar Allah: tanda-tanda atau tempat beribadah kepada Allah.
[103] Tuhan mengungkapkan dengan perkataan tidak ada dosa sebab sebahagian sahabat merasa keberatan mengerjakannya sai di situ, karena tempat itu bekas tempat berhala. Dan di masa jahiliyahpun tempat itu digunakan sebagai tempat sai. Untuk menghilangkan rasa keberatan itu Allah menurunkan ayat ini.
[104] Allah mensyukuri hamba-Nya: memberi pahala terhadap amal-amal hamba-Nya, memaafkan kesalahannya, menambah nimat-Nya dan sebagainya.
Tafsir :
Sesungguhnya Shafa dan Marwah, dua bukit kecil di dekat Kabah dari arah timur, termasuk syiar-syiar agama Allah yang nampak di mana hamba-hamba Allah beribadah kepada-Nya melalui sai di antara keduanya. Siapa yang mendatangi Kabah untuk menunaikan haji atau umrah, maka tiada dosa atasnya dan tidak masalah baginya untuk melakukan sai di antara keduanya, bahkan lebih dari itu ia wajib atasnya. Barangsiapa melakukan ketaatan –ketaatan dengan suka rela dari dalam jiwanya, ikhlas karena Allah semata, maka sesungguhnya Allah akan berterima kasiih kepadanya dengan membalasnya atas yang sedikit atau pun yang banyak. Dia Maha Mengetahui amal-amal perbuatan para hamba-Nya, sehingga Dia tidak menyia-nyiakan dan tidak menzhalimi siapa pun walau hanya seberat semut hitam.

AL BAQARAH : 159

إِنَّ الَّذِينَ يَكْتُمُونَ مَا أَنزَلْنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى مِن بَعْدِ مَا بَيَّنَّاهُ لِلنَّاسِ فِي الْكِتَابِ أُولَـئِكَ يَلعَنُهُمُ اللّهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللَّاعِنُونَ
Terjemah :
Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilanati Allah dan dilanati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati,
Tafsir :
Sesungguhnya orang-orang yang menyebunyikan apa yang Kami turunkan, beruppa ayat-ayat yang jelas yang menetapkan kenabian Muhammad dan apa yang dibawanya, mereka adalah para ulama Yahudi dan Nasrani serta selain mereka dari orang-orang yang menyembunyikan apa yang diturunkan oleh Allah setelah sebelumnya Kami menjelaskannya kepada manusia di dalam kitab Taurat dan Injil. Mereka adalah orang-orang yang Allah usir dari rahmat-Nya, seluruh makhluk-Nya mendoakan dengan laknat atas mereka.

AL BAQARAH : 160

إِلاَّ الَّذِينَ تَابُواْ وَأَصْلَحُواْ وَبَيَّنُواْ فَأُوْلَـئِكَ أَتُوبُ عَلَيْهِمْ وَأَنَا التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
Terjemah :
kecuali mereka yang telah taubat dan mengadakan perbaikan [105] dan menerangkan (kebenaran), maka terhadap mereka itulah Aku menerima taubatnya dan Akulah Yang Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang.
________________________________________
[105] Mengadakan perbaikan berarti melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik untuk menghilangkan akibat-akibat yang jelek dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
Tafsir :
Kecuali orang-orang yang kembali bertaubat kepada Allah dari kesalahan-kesalahan mereka, memperbaiki apa yang mereka rusak, menjelaskan apa yang mereka sembunyikan, Aku menerima taubat mereka dan mengampuni mereka. Sesungguhnya Aku Maha Menerima taubat hamba-hamba-Ku yang bertaubat kepada-Ku dan menyayangi mereka. Karena Akulah yang membimbing mereka untuk bertaubat dan menerimanya dari mereka.

Bagikan

PPDB ONLINE

VIDEO PROFIL IBNU UMAR

Putar Video

TAFSIR AL- MUYASSAR

TAFSIR AL-MUYASAR SURAT AL-MUTHAFFIFIN AYAT 7-9

AL-MUTHAFFIFIN : 7-9 كَلَّآ اِنَّ كِتٰبَ الْفُجَّارِ لَفِيْ سِجِّيْنٍۗ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا سِجِّيْنٌۗ كِتٰبٌ مَّرْقُوْمٌۗ TERJEMAHAN : Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin[1563]. Tahukah kamu apakah sijjin itu?(Ialah) kitab yang bertulis. [1563] Sijjin: nama kitab yang mencatat segala perbuatan orang-orang yang durhaka. TAFSIR : Sungguh bahwa tempat kembali orang-orang

Selengkapnya »

TAFSIR AL-MUYASAR SURAT AL-MUTHAFFIFIN AYAT 5-6

AL-MUTHAFFIFIN : 5-6 لِيَوْمٍ عَظِيْمٍۙ يَّوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَۗ TERJEMAHAN : pada suatu hari yang besar, (yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam? TAFSIR : Kebangkitan mereka akan terjadi pada hari yang sangat mencekam. Hari ketika manusia berdiri di hadapan Allah, lalu Dia menghisab mereka atas semua perbuatan, baik sedikit maupun banyak,

Selengkapnya »
Scroll to Top